Kamis 15 Aug 2019 04:45 WIB

Ini Pesan Luhut kepada PLN usai Bertemu Plt Dirut

PLN dinilai cepat dalam menangani pemadaman listrik.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PLN Sripeni Inten Cahyani di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman di Jakarta, Rabu (14/8) sore. Luhut menilai kepemimpinan Inten dalam menangani persoalan pemadaman listrik total atau black out bagus dan cepat. Inten melaporkan, kata Luhut, proses audit sedang dilaksanakan.

"Sekarang lagi diaudit semua, dilihat apa salahnya, apakah ada kesalahan teknis atau kesalahan yang (pohon) Sengon itu. Saya kira, Ibu Inten tanganinya cepat, bagus," ujar Luhut usai pertemuan dengan Inten di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Luhut juga meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan audit atas kejadian black out. Luhut tidak mempermasalahkan banyaknya tim investigasi yang sedang mendalami faktor penyebab black out.  

"Ya tidak apa-apa, itu kan masalah teknis saja. Saya hanya minta, BPPT kalau boleh melakukan audit, kan lembaga negara juga, biar profesor yang pintar-pintar ini ikut melihat sendiri," lanjut Luhut. 

Kepada Inten, Luhut juga meminta PLN untuk melakukan efisiensi dengan tidak terlalu banyak terlibat dalam pembangunan kelistrikan. "Kalau saya bilang supaya lebih efisien lah, kalian tidak usaha dulu lah terlibat dalam pembangunan-pembangunan listrik, pembangunan power, biarin saja private sector yang masuk," ucap Luhut. 

Alih-alih melakukan pembangunan, Luhut meminta PLN memperbaiki kinerja perusahaan agar kejadian black out tidak terulang kembali. Luhut mengaku bukan bermaksud mengerem rencana investasi PLN. Namun, kata Luhut, PLN sebaiknya merencanakan dengan matang rencana investasi yang akan dikerjakan mengingat adanya keterbatasan dari segi finansial.

"PLN lebih menajamkan semua, jangan semua mau, kalau semua mau, satu tidak ada yang dapat. Sekarang fokus prioritasnya mereka lah," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement