REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform jual beli online, Bukalapak pada tahun ini kembali membuka layanan Buka Qurban sebagai layanan penyedia untuk penyaluran kurban ke daerah yang membutuhkan. Hingga menjelang Hari Raya Idul Adha, Bukalapak mengaku layanan tersebut mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat.
Senior Corporate Communications Manager Bukalapak, Gicha Graciella, mengatakan, inisiatif layanan Buka Qurban sudah dilakukan Bukalapak sejak tahun 2015 dan rutin dilakukan setiap tahun hingga saat ini. Dibukanya program berkurban lewat marketplace seiring antusiasme positif masyarakat sehingga layanan teknologi terus ditingkatkan.
"Dua tahun ke belakang (2017-2018) kampanye Buka Qurban berhasil menembus lebih dari 10 ribu transaksi dengan nilai lebih dari Rp 5 miliar," kata Gicha saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (9/8).
Bukalapak mencatat, jumlah transaksi dan nilai penjualan setara dengan 150 ekor sapi dan 550 domba atau kambing. Tahun 2019 ini, ia mengaku Buka Qurban kembali mendapat respons positif konsumen. Respons positif itu terlihat dari animo pengunjung platform Buka Qurban, volume dan nilai transaksi, hingga respons yang diberikan baik secara langsung maupun tulisan.
Hanya saja, Gicha belum dapat menyampaikan lebih lanjut jumlah dan nilai transaksi layanan Buka Qurban khusus tahun ini. Bukalapak, kata dia, mengajak seluruh masyarakat untuk berkontribusi dalam kegiatan kurban, termasuk milenial yang sangat akrab dengan teknologi.
"Kami fokuskan kemudahan dalam berkurban. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam kurban melalui platform kami kapanpun dimanapun. Penyaluran hewan kurban disalurkan khusus ke daerah yang membutuhkan," ujar dia.
Sebagai informasi, layanan kurban digital via markeplace dilakukan Bukalapak atas kerja sama dengan lembaga penyalur kurban yang sudah dipercaya. Di antaranya seperti Aksi Cepat Tanggap, Rumah Zakat, serta PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional.