REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) meluncurkan serial buku manfaat dana desa. Kemendes juga melakukanpenandatanganan MoU tiga pihak antara Kemendes PDTT dengan Tokopedia dan Perguruan Tinggi atau Universitas, Rabu (7/8).
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo dalam peluncuran serial buku manfaat dana desa menyampaikan buku yang diluncurkan ini akan sangat bermanfaat bagi desa. Terutama bagi desa yang masih memiliki kendala dalam memanfaatkan dana desa.
"Kita kan punya program bursa inovasi desa yang juga kita dokumentasikan baik dalam bentuk buku maupun tulisan-tulisan agar desa-desa yang sukses bisa membantu desa-desa yang masih baru belajar. Buku ini juga adalah 4,5 tahun perjalanan dana desa dan kendala serta keberhasilannnya sehingga bisa ditiru oleh desa-desa yang masih memiliki kendala," katanya.
Menurutnya, buku manfaat dana desa ini akan dibagikan keseluruh desa yang tersebar di Indonesia terutama pada desa-desa yang belum berhasil dalam memanfaatkan atau mengolah dana desa. sehingga, dengan adanya buku ini, desa yang belum berhasil akan lebih mudah untuk belajar untuk mencapai hasil yang terbaik dalam memanfaatkan dana desa.
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo dalam peluncuran serial buku manfaat dana desa.
"Saya senang dengan dibuat buku ini, saya harapkan bisa dibaca dan ditiru apa yang sudah bagus bisa ditiru dan dilanjutkan. Yang belum bagus untuk sama-sama diperbaiki. mudah-mudahan buku ini bisa menginspirasi kita semua untuk bisa kerja lebih cepat," katanya.
Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, Pendidikan, Pelatihan dan Informasi (Balitbangdiklatfo) Kemendes PDTT Eko Sri Haryanto melaporkan Balibangdiklatfo Kemendes PDTT telah bekerjasama dengan 33 perguruan tinggi yang tergabung dalam Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) mendokumentasikan manfaat dana desa. Seri buku manfaat dana desa terdiri dari 35 buku dengan rincian 33 buku ditulis oleh Pertides dan 2 buku merupakan kompilasi yang bersifat nasional yang disusun oleh Kemendes PDTT.
"Dengan adanya dana desa kita sudah mulai mencatat tentang hal-hal jejak pembangunan yang ada didesa. Kami bekerjasama dengan Pertides sudah menulis beberapa yang terkait manfaat dana desa. Ada 35 buku yang penting untuk disimak dan dipelajari, itulah hasil karya apa yang telah dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakatnya," katanya.
Menurutnya, dari hasil penelitian secara kuantitatif maupun kualitatif oleh Pertides, ternyata desa telah mampu memberikan kontribusi manfaat yang cukup besar. Misalnya, desa telah memberikan kontribusi dalam membangun infrastruktur pendidikan dan kesehatan bahkan lingkungan.
"Pembangunan ini jelas akan memberikan akses ekonomi bagi desa. belum lagi, terkait pemberdayaan yang dapat memberikan peningkatan dan keterampilan yang ada dimasyarakat serta memberikan penguatan ekonomi yang ada didesa yakni dengan terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)," katanya.
Sementara itu, penandatanganan MoU tiga pihak antara Kemendes PDTT dengan Tokopedia dan Perguruan Tinggi tentang pengembangan potensi ekonomi melalui ekonomi digital, usaha kecil menengah dan pendidikan dari universitas di desa, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi. Tujuan MoU ini yakni sebagai dasar dalam melakukan kerjasama untuk mendukung gerakan pengembangan potensi ekonomi melalui ekonomi digital, usaha kecil menengah dan pengembangan pendidikan dari universitas di desa, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi.