Senin 05 Aug 2019 09:39 WIB

Jasa Marga Pastikan Transaksi di Gerbang Tol tak Terganggu

Transaksi di sejumlah gerbang tol sempat dilakukan manual selama lima jam.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah kendaraan memadati gerbang tol. ilustrasi
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Sejumlah kendaraan memadati gerbang tol. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru memastikan operasional tol tidak terganggu. Bahkan, menurutnya saat pemadaman listrik kemarin (4/8) hingga pagi ini, gerbang tol (GT) yang dikelola Jasa Marga dapat ditangani dengan baik.

"Saat pemadaman listrik PLN, genset kami langsung beroperasi," kata Heru, Senin (5/8).

Baca Juga

Hanya saja, Heru mengatakan beberapa lokasi yang menggunakan genset otomatis sedang dalam perbaikan. Sehingga, kata dia, sempat dilakukan transaksi di gerbang tol secara manual namun petugas langsung bekerja memulihkan daya dari genset.

"Yang sempat manual transaksi adalah GT Pasteur arah Bandung sempat manual tiga jam dan GT Karang Tengah Barat 2 selama lima jam," ujar Heru.

Heru menambahkan saat transaksi manual, Jasa Marga memberlakukan prosedur operasional standar manual yang tetap memperhatikan pengamanan pendapatan tol. Dengan begitu menurutnya dapat menjaga pelayanan transaksi kepada pengguna jalan.

Untuk itu, Heru memastikan selama pemadaman listrik kemarin tidak ada kerugian materil yang ditanggung Jasa Marga. "Tidak ada (kerugian). Untuk yang manual pun kami ada SOP pengawasan manual yang menjaga pendapatan tol tetap dapat diamankan sepenuhnya," jelas Heru.

Heru memastikan, sejak semalam aliran listrik sudah mulai masuk. Sejak saat itu pula, Jasa Marga sudah tidak menggunakan genset di Jalan Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang, Tol Dalam Kota, dan Tol Bandara Soekarno Hatta.

Sebelumnya, pemadaman listrik terjadi di sejumlah wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten kemarin (4/8) dalam kurun waktu cukup lama. Akibatnya, sejumlah layanan transportasi umum turut terganggu mulai dari kereta rel listrik (KRL), moda raya terpadu (MRT), dan beberapa gardu tol yang terdampak pemadaman listrik tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement