REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah wilayah di Jabodetabek hingga Banten padam. I Made Suprateka, Executive Vice President Corporate Communication dan CSR Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengatakan, pemadaman serempak ini terjadi akibat adanya gangguan di sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
Gangguan transmisi ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa, termasuk Jabodetabek, sebagian jawa barat dan jawa tengah.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan,” kata I Made melalui keterangan yang diterima Republika.co.id, Ahad (4/8).
“Sekali lagi kami mohon maaf dan pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini, kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal,” tutup Made.
Hingga saat ini PLN belum dapat memastikan kapan listrik dapat menyala kembali. Sedangkan pemadaman listrik ini mengakibatkan sejumlah aktivitas terhenti, termasuk perjalanan kereta commuter line.
Vice President Communication PT Kereta Commuter Indonesia ( KCI) Anne Purba mengatakan, seluruh perjalanan kereta rel listrik (KRL) terhenti akibat pemadaman listrik di wilayah Jabodetabek.
"Semua perjalanan terhenti karena Listrik Aliran Atas (LAA) kan off (mati) ya," katanya.
PT KCI menyampaikan permohonan maaf jika kondisi tersebut mengganggu perjalanan para penumpang. Saat ini, kata Anne, pihaknya tengah berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengetahui penyebab pemadaman listrik tersebut.
“Petugas saat ini masih berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk menangani permasalahan ini," ungkap Anne.