Sabtu 03 Aug 2019 08:19 WIB

ISEF Kembali Digelar, Indonesia Sasar Investasi Timur Tengah

Nilai transaksi ditargetkan pada ISEF mencapai 10 miliar dolar AS.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar (kiri) memberikan paparan saat Focus Group Discussion Halal Tourism Indonesia di Jakarta, Rabu (10/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar (kiri) memberikan paparan saat Focus Group Discussion Halal Tourism Indonesia di Jakarta, Rabu (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Indonesia Sharia Economy Festival (ISEF) keenam kembali digelar pada November mendatang. Forum tersebut sekaligus bakal  mendatangkan para investor dari timur tengah. Diharapkan, investasi dapat masuk khususnya untuk pengembangan industri halal di Indonesia.  

Pada tahun ini, Bank Indonesia sebagai penyelenggara menggandeng Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) sebagai lembaga yang ditugaskan pemerintah untuk memacu perkembangan industri halal di Tanah Air. Ketua IHLC, Sapta Nirwandar, mengatakan, forum kali ini akan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya dan menjadi momentum bagi Indonesia untuk mendapatkan investasi dari para investor. 

Baca Juga

"Kita sudah saling bersinergi dengan pemerintah hanya saja perlu lebih intensif dengan kalangan pengusaha," kata Sapta saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Jumat (2/8).

Sapta mengatakan, dalam pertemuan tersebut, seluruh pihak terkait harus mendorong industri halal untuk bisa terus tumbuh dan menguasai pasar domestik dan dunia. Karenanya, Indonesia membutuhkan penanaman modal dalam jumlah besar untuk terus meningkatkan kapasitas industri halal domestik.

Tak hanya produk halal, sektor pariwisata halal juga tak boleh luput dari perhatian. Namun di sisi lain, diperlukan dukungan dari masyarakat Tanah Air terhadap produk barang dan jasa halal. Tanpa itu industri halal akan sulit berkembang.

Sementara itu, Presiden Indonesia Saudi Arabia Business Council, Hasan Gaido mengatakan, sebelum forum ISEF 2019 digelar, pihaknya bersama IHLC akan menggelar Indonesia Halal Economy Investment Forum di Dubai pada 14-16 September 2019 dan di Jeddah pada 17-20 September 2019. Forum bisnis itu juga melibatkan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah, Dinar Standard, dan Dubai Airport Freezone.

Forum tersebut akan menjadi langkah awal penjajakan investasi dari para investor di timur tengah yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia. "Dubai dan Jeddah dipilih karena banyak investor yang potensial. Istilahnya kita jemput bola. Finalnya nanti di forum ISEF bulan November," ujar dia.

Adapun nilai transaksi ditargetkan mencapai 10 miliar dolar AS dari seluruh investor yang berminat. Hasan mengatakan, momentum dua forum tersebut memberikan peluang bagi Indonesia untuk bisa mendapatkan aliran investasi yang ditujukan untuk mendorong kemajuan industri halal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement