Sabtu 03 Aug 2019 07:59 WIB

Indonesia Didorong Ekspor Produk Halal

Banyak penguaaha enggan memprodukai produk halal dengan alasan tidak laku.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Makanan Halal
Foto: Foto : MgRol100
Ilustrasi Makanan Halal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi industri halal dinilai sangat besar. Bahkan bila terus dikembangkan, Indonesia bisa menjadi eksportir produk halal. 

"Kita punya misi dorong ekspor. Agar itu terwujud perlu ada sinergi, karena di Indonesia yang susah itu sinergi," ujar Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar saat mengunjungi kantor Republika di Jakarta, Jumat, (2/8).

Menurutnya, ada enam sektor halal Indonesia yang bisa diandalkan dan berpotensi ekspor. Pertama, industri makanan, baik dari hulu maupun hilir. Selanjutnya fashion, termasuk alat shalat.

"Ini sangat besar, di Indonesia segala macam model hijab ada, mukena paling mahal juga adanya di Indonesia yang harganya mencapai Rp 9 juta," kata Sapta. 

Berikutnya yakni sektor wisata halal. Kemudian, komestik dan farmasi. 

"Kita bisa ekspor tapi kalau ke negara maju akan susah saingannya. Maka kita bisa sasar negara OIC (organization of Islamic Conference)," tuturnya. 

Ia menambahkan, sebagai langkah awal, Indonesia bisa mengekspor produk halal berupa bahan mentah. Misalnya kopi, teh, minyak, dan ikan. 

Demi mengembangkan industri halal ke tingkat dunia. IHLC pun telah menggandeng Bank Indonesia (BI). 

"Baik konsumen maupun produsen harus ditingkatkan. Hanya saja saat ini memang paling berat meningkatkan produk hulu, sebab sampai sekarang saja belum ada yang berani membuat pabrik gelatin halal," kata Sapta. 

Dirinya tidak memungkiri, banyak pengusaha khususnya di Jakarta yang masih takut menggarap bisnis halal dengan alasan takut tidak laku. Padahal pasar bisnis halal tidak hanya Muslim tapi juga non-Muslim. 

"Hotel halal di Jakarta saja sampai sekarang belum ada yang five stars, yang kita kenal sejak dulu hanya Hotel Sofyan. Padahal di Malaysia, Singapura, bahkan Thailand sudah ada," tegas Sapta. 

Ketua Indonesia Saudi Arabia Business Council M Hasan Gaido menilai, bukan tak mungkin nantinya Indonesia bisa menjadi pemimpin pasar halal di dunia. "Misalnya ada sebagian orang Baduy yang tetap nyaman tinggal di hutan, namun yang ke luar dari Baduy justru berkarir menjadi polisi," tuturnya pada kesempatan serupa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement