Kamis 01 Aug 2019 02:12 WIB

Kembangkan Aplikasi Android, Edutech Quipper Mau Rombak Aplikasi

Quipper menargetkan mengembangkan layanan di Indonesia

Rep: Tanayastri Dini Isna(Warta Ekonomi)/ Red: Tanayastri Dini Isna(Warta Ekonomi)
Kembangkan Aplikasi Android, Edutech Quipper Mau Rombak Aplikasi. (FOTO: Tanayastri Dini Isna)
Kembangkan Aplikasi Android, Edutech Quipper Mau Rombak Aplikasi. (FOTO: Tanayastri Dini Isna)

Perusahaan teknologi pendidikan (edutech) Quipper menargetkan untuk mengembangkan layanan di Indonesia, khususnya dari segi aplikasi di sistem operasi Android. Untuk itu, mereka berencana mentransformasi aplikasi secara besar-besaran.

Menurut Manajer Konten Quipper Indonesia Hanani Faiza, konten dalam aplikasi pun akan semakin diperkaya dan dilengkapi, terutama untuk paket intensif dalam Ujian Nasional (UN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SBMPTN).

"Kami sedang mengembangkan pelayanan, terutama dari aplikasi Android akan kami revamp besar-besaran," kata Hanani ketika ditemui di Restoran Aromanis, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Baca Juga: Susul Tasya Kamila, Gita Gutawa Ikut Gabung dengan Quipper Super Teacher

Saat ini, Quipper Indonesia menyediakan empat layanan meliputi: Quipper Video, Quipper Video Masterclass (berlangganan), Quipper School, dan Quipper School. Untuk saat ini, Quipper Video jadi produk unggulan perusahaan asal London itu.

Hanani menyampaikan, "Karena itu (layanan) langganan berbayar kami. Selain itu, anak-anak sekarang kan attention span-nya lebih pendek, jadi lebih baik dikemas secara singkat dalam bentuk video."

Tayangan video di Quipper Video berdurasi di kisaran 10-15 menit dan dilengkapi dengan penjelasan dalam bentuk animasi. Berdasarkan data di situs Quipper-Edupreneur, layanan itu mencatatkan lebih dari 2,5 juta siswa terdaftar, digunakan di lebih dari 10 ribu sekolah, serta didukung oleh lebih dari 40 dinas pendidikan.

"Pengguna Quipper Video 100% lulus UN, 71% lulus SNMPTN, dan 41% lulus SBMPTN di perguruan tinggi negeri tinggi terbaik," tulis perusahaan dalam situs itu.

Lebih lanjut, layanan manajemen sistem belajar Quipper School sudah mencatatkan 400 ribu mitra guru dari 800 sekolah di seluruh Indonesia, menurut Hanani. Terdapat layanan gratis dan premium untuk layanan tersebut.

Perempuan itu menjelaskan, "Jadi itu memang yang dipakai guru-guru untuk mengelola kelas secara daring. Ada ratusan ribu guru yang terdaftar."

Terakhir, ada Quipper Campus yang ditujukan menjadi direktori bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berada di kelas 12 dalam menentukan jurusan dan universitas. Layanan ini baru tersedia di situs, belum ada di aplikasi.

Quipper telah beroperasi dengan 600 karyawan di lima negara meliputi: Inggris, Jepang, Filipina, Meksiko, dan Indonesia. Di Indonesia, Quipper telah memiliki lebih dari 6 juta siswa terdaftar, lebih dari 400 ribu guru, dan lebih dari 50 ribu soal untuk melatih kemampuan para siswa.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement