Selasa 30 Jul 2019 10:31 WIB

Jadi Prioritas, Danau Toba Harus Datangkan 1 Juta Wisman

Danau Toba mendapatkan investasi terbesar mulai tahun anggaran 2020.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi kawasan Sipinsur Geosite di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, Senin (29/7/2019). Kawasan hutan pinus itu berada di ketinggian 1.213 meter di atas permukaan laut serta memiliki luas sekitar dua hektar dan diharapkan dapat menjadi tempat wisata keluarga dan milenials untuk menikmati pemandangan Danau Toba.
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi kawasan Sipinsur Geosite di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, Senin (29/7/2019). Kawasan hutan pinus itu berada di ketinggian 1.213 meter di atas permukaan laut serta memiliki luas sekitar dua hektar dan diharapkan dapat menjadi tempat wisata keluarga dan milenials untuk menikmati pemandangan Danau Toba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring ditetapkannya kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas, kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) harus menjadi konsekuensi. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisman harus menembus 1 juta orang per tahun. 

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,2 triliun khusus Danau Toba mulai tahun anggaran 2020. Anggaran jumbo itu berasal dari alokasi Rp 6,4 triliun untuk empat destinasi super prioritas yang ditetapkan pemerintah. Danau Toba mendapatkan porsi terbesar. Lewat status super prioritas itu, diharapkan pembangunan Danau Toba dapat dipercepat sehingga infrastruktur kelengkapan kawasan wisata mampu menarik daya tarik turis. 

Baca Juga

"Target kunjungan wisman Danau Toba dan Provinsi Sumatra Utara, ditetapkan sebesar 1 juta Wisman. Pada tahun 2018 jumlah pengunjung Silangit sendiri sudah mencapai 420 ribu dan diproyeksikan segera tembus ke 500 ribu di tahun 2019," kata Arief, dalam keterangannya. 

Dari segi aksesibilitas, kapasitas Bandara Silangit yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut harus terus ditingkatkan. Semula hanya mampu menampung 100 ribu kunjungan per tahun, pemerintah meminta untuk ditingkatkan jadi 500 ribu per tahun.

photo
Panorama Danau Toba dilihat dari Taman Simalem Resort, di Karo, Sumatera Utara. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Selain akses udara, akses perairan juga menjadi perhatian. Arief menyebut, Kementerian Perhubungan telah membangun empat dermaga, didukung dua kapal penyeberangan dimana satu kapal bernama KMP Ihan Batak sudah beroperasi. Satu lagi menyusul tahun depan. 

"Pengembangan tol sendiri (jalur darat) saat ini sudah sampai Tebing Tinggi. Rencananya, dilanjutkan ke Siantar, Parapat, hingga Tapanuli Tengah," ujarnya. 

Saat ini Danau Toba baru memiliki satu kawasan Lahan Zona Otorita Pariwisata Danau Toba seluas 386 hektare yang ada di bawah koordinasi Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT). Di kawasan tersebut telah dikembangkan amenitas untuk nomadic tourism bernama The Kaldera Toba Nomadic Escape. 

Rencananya juga akan dilakukan groundbreaking hotel dan resort di area Danau Toba yang dilakukan pada akhir tahun ini dengan investasi sebesar Rp 7 triliun. Meski perencanaan dan kebijakan pemerintah pusat telah diputuskan, tetap membutuhkan dukungan pemerintah daerah. 

photo
Bandara Silangit, Sumatra Utara

Ia pun berharap, para kepala daerah memiliki komitmen untuk mau memajukan sektor pariwisata. Sebab, menurut Arief, pariwisata terbukti relatif mudah, murah, dan cepat untuk menghasilkan devisa dan meningkatkan pendapatan masyarakat. 

Arief melanjutkan, pihaknya juga mendorong pengembangan kawasan wisata berbasis wawasan lingkungan atau ekowisata di Danau Toba. Salah satu lokasi yang dapat dijadikan kawasan ekowisata adalah Taman Eden 100 yang berlatar hutan dengan hawa sejuk. Taman itu terdapat di Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir. 

Di Taman Eden, kurang lebih ada 100 jenis tanaman berbuah dan terletak di atas ketinggian 1.100 sampai dengan 1.750 meter di atas permukaan laut. Taman ini juga memiliki pesona alam seperti air terjun, Goa Kelelawar, Bukit Manja hingga Kebun Anggrek Toba. 

photo
Wisatawan berfoto di di Dermaga Parapat Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara. ANTARA FOTO/Andika Wahyu

Presiden Joko Widodo dalam kunjungan di Sumatera Utara, Senin (29/7) mengatakan, pengembangan destinasi super prioritas harus dilakukan secara terintegrasi. Saat ini telah terdata 28 destinasi wisata di sekitar Danau Toba yang terbagi ke dalam beberapa klaster. Seperti misalnya klaster sejarah, budaya, dan alam. 

Jokowi menginginkan agar Danau Toba menjadi tempat yang wajib untuk dikunjungi bagi wisatawan. Ia pun menyadari butuh investasi bernilai besar untuk dapat memoles Danau Toba sebagai destinasi unggulan Indonesia.  

"Ini membutuhkan investasi besar dan anggaran dari APBN yang besar. Kombinasi antara investasi dan APBN, itulah yang bisa mengintegrasikan Danau Toba menjadi destinasi berkelas," ujarnya. Presiden menegaskan, pemerintah bersama seluruh stakeholder terkait akan mulai bekerja tahun 2019 dan target-target pembangunan diharapkan rampung tahun depan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement