Rabu 31 Jul 2019 05:35 WIB

Iflix Terima Kucuran Baru, Salah Satunya dari Perusahaan Milik HT

Iflix merupakan layanan hiburan digital di Asia Tenggara.

Rep: Ning Rahayu(Warta Ekonomi)/ Red: Ning Rahayu(Warta Ekonomi)
Iflix Terima Kucuran Baru, Salah Satunya dari Perusahaan Milik HT. (FOTO: Polytron)
Iflix Terima Kucuran Baru, Salah Satunya dari Perusahaan Milik HT. (FOTO: Polytron)

Iflix, layanan hiburan digital di Asia Tenggara, hari ini (29/7/2019), mengumumkan finalisasi dari putaran investasi baru sebesar lebih dari US$50 juta yang dipimpin oleh Fidelity International, pengelola aset global.

Di putaran pendanaan kali ini, ada beberapa perusahaan media dari negara-negara di Asia yang turut berpartisipasi, yaitu MNC dari Indonesia, Yoshimoto Kogyo dari Jepang, dan JTBC dari Korea Selatan.

Platform yang berbasis di Malaysia ini mengaku bahwa pendanaan baru ini akan digunakan untuk mengejar strategi pertumbuhan secara agresif dan lebih lanjut guna meningkatkan pengguna aktif, yang pada Mei 2019 telah melampaui 17 juta pengguna, naik dari 9 juta pada enam bulan sebelumnya.

Baca Juga: Jalin Kemitraan, Iflix dan Starvision Tayangkan 9 Film Produk Starvision

Salah satu Pendiri dan Ketua Iflix, Patrick Grove, mengatakan, "Kami bangga mendapatkan Fidelity International sebagai pemimpin dari putaran pendanaan baru ini bersama dengan investasi dari seluruh pemegang saham utama Iflix dan beberapa perusahaan media di Asia."

Ia menjelaskan bahwa investasi ini akan memperkuat model bisnis dan prospek pertumbuhan Iflix, serta sebagai penguat hubungan perusahaan dengan beberapa penyedia konten lokal terbesar di Asia.

"Kami memiliki deretan konten baru yang kuat dan antusias untuk menjadikan penawaran konten kami yang paling luas tersedia bagi jutaan pengguna Iflix di Asia," tukasnya.

Baca Juga: Iflix Jalin Kemitraan dengan Konglomerat Jepang

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement