Selasa 30 Jul 2019 05:51 WIB

Softbank Suntik 2 Miliar Dolar AS ke Grab

Softbank terbuka untuk menambah investasi lebih banyak di Indonesia.

Rep: DESSY SUCIATI SAPUTRI/ Red: Elba Damhuri
Menko bidang Maritim Luhut Panjaitan (tengah) berbincang dengan CEO Grab Anthony Tan (kedua kiri), Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son (ketiga kiri), CEO Tokopedia William Tanuwijaya (kanan) dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata (kedua kanan) usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/7/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menko bidang Maritim Luhut Panjaitan (tengah) berbincang dengan CEO Grab Anthony Tan (kedua kiri), Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son (ketiga kiri), CEO Tokopedia William Tanuwijaya (kanan) dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata (kedua kanan) usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan asal Jepang Softbank mengucurkan investasi sebesar 2 miliar dolar AS kepada Grab Indonesia. Chief Executive Officer (CEO) Softbank Masayoshi Son pun telah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/7). Seusai melakukan pertemuan, Son menyampaikan, pihaknya terbuka untuk menambah investasi lebih banyak di Indonesia.

"Kami telah berinvestasi sebesar 2 miliar dolar AS di Indonesia. Teman saya, Menteri Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan) meminta saya untuk berinvestasi lebih. Jadi, saya akan berinvestasi lebih," ujar Son.

Dana investasi tersebut akan digunakan untuk mengembangkan Grab Indonesia. Rencananya, Softbank akan membangun kantor pusat kedua Grab di Indonesia dan menjadikannya sebagai usaha rintisan bertitel unicorn kelima. Untuk diketahui, unicorn merupakan gelar untuk perusahaan rintisan dengan valuasi mencapai 1 miliar dolar AS.

Selain Grab, Son juga menyampaikan keinginannya untuk mengembangkan Tokopedia dan usaha rintisan lainnya. "Kami akan berinvestasi lebih ke unicorn dan membantu menciptakan unicorn-unicorn lain di Indonesia," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan, Softbank juga akan berinvestasi pada pengembangan mobil listrik dan baterai litium. Menurut Luhut, Softbank menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi pada perbaikan lingkungan Jakarta.

"Di Jakarta, kita mau bikin pilot project pertamanya supaya cuaca yang jelek ini bisa teratasi. Target dalam waktu tiga tahun ini harus selesai," kata Luhut.

Sementara itu, Grab Indonesia menjanjikan bantuan dan dukungannya dalam pengembangan pariwisata terutama lima destinasi pariwisata prioritas di Indonesia.

"Kami meyakinkan Grab akan sangat bisa membantu dalam pengembangan pariwisata ini, mulai dari penetrasi marketnya dan sosialisasinya," kata Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.

Ia menyebutkan, saat ini Grab beroperasi di delapan negara dan 336 kota di seluruh Asia Tenggara. Menurut dia, Grab juga memiliki pengalaman terkait pengembangan pariwisata karena aplikasi yang digunakan sudah termasuk layanan pemesanan hotel dan paket wisata.

"Dan tentu transportasinya, kami sudah hadir di Silangit dan kota lainnya di sekitar Danau Toba. Kami yakin bisa memberikan pengalaman yang terintegrasi," katanya.

Ia menyebutkan, selain Danau Toba, pihaknya juga memberi perhatian pengembangan pariwisata di Mandalika Nusa Tenggara Barat, Kawasan Candi Borobudur Jawa Tengah, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, dan Manado Sulawesi Utara.

Mengenai tambahan investasi dari Softbank Jepang melalui Grab Indonesia, Ridzki menyambut baik tambahan investasi sebesar dua miliar dolar AS tersebut.

"Ini sangat penting, kami akan membuka second headquarter di Jakarta dan kami harap menjadikan Grab sebagai unicorn Indonesia," katanya.

Ia menyebutkan, dengan tambahan investasi itu, Grab Indonesia juga akan mengembangkan produk-produk yang pertumbuhannya tinggi, seperti Grabfood. Ia juga mengatakan, pertemuan dengan Presiden Jokowi bersama Softbank juga membahas pengembangan transportasi daring menggunakan kendaraan bertenaga listrik.

"Penggunaan kendaraan listrik ini bukan hanya bicara mengenai kendaraannya saja, tentu kendaraan ini sangat penting, tapi yang sangat penting adalah membangun ekosistemnya," katanya.

Ia menyebutkan, ekosistem transportasi daring dengan kendaraan listrik juga akan menyangkut produksi baterai, pengemudi, dan lainnya. (antara ed: ahmad fikri noor)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement