REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. terus memacu kinerja bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) perseroan. Pada semester dua tahun ini diyakini sektor properti akan tumbuh pesat.
Karena itu memasuki paruh kedua tahun ini, bank spesialis kredit perumahan tersebut kembali mengggelar Indonesia Properti Expo (IPEX). Nilai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari ajang tahunan tersebut ditargetkan sebesar Rp 5 triliun.
Direktur Utama Bank BTN Maryono di sela pembukaan IPEX di Jakarta, Sabtu (27/7) meyakini IPEX menjadi langkah strategis perseroan untuk memanfaatkan kondisi tersebut, terutama dalam memacu kinerja KPR perseroan.
"Semester dua ini kami melihat berbagai komponen yang mendukung sektor properti seperti suhu politik yang relatif stabil usai Pemilu, melonggarnya suku bunga, hingga banyak proyek infrastruktur yang selesai atau dituntaskan tahun ini," kata Maryono.
Kondisi tersebut apabila dibarengi dengan aksi promosi yang dilakukan, akan membuat masyarakat lebih optimistis dalam mencari hunian. "Target KPR dalam IPEX ini senilai Rp5 triliun akan tercapai,” tutur Maryono.
Nilai ijin prinsip KPR tersebut terdiri atas Rp 4,5 triliun dari segmen KPR Non-Subsidi dan sisanya KPR Subsidi. Properti yang dipamerkan di IPEX pun beragam mulai dari rumah susun, rumah tapak, ruko, kios, kondominium, hingga kondotel. Harga hunian yang ditawarkan juga bervariasi mulai dari Rp 135 juta hingga Rp 5 miliar dengan lokasi tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Hingga Juni 2019, penyaluran KPR yang tumbuh di level 21,53 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 188,82 triliun dari Rp 155,36 triliun di bulan yang sama tahun lalu. Dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah, per 30 Juni 2019, Bank BTN juga telah menyalurkan kredit perumahan untuk 424.863 unit rumah atau senilai Rp 36,42 triliun.
Kinerja positif tersebut turut disumbang berbagai capaian produk KPR perseroan. Di antaranya, realisasi KPR Gaess dari Bulan Januari-Juni 2019 adalah sebesar Rp 4,2 trilliun atau setara dengan 12.187 unit. Terhitung sejak produk KPR Gaess yang dirilis awal Oktober 2018 lalu total realisasi KPR sampai dengan bulan Juni 2019 telah mencapai Rp7,2 tilliun dengan total unit sebanyak 21.327 unit.
Perolehan ijin prinsip KPR lewat laman btnproperti makin melejit. Realisasi KPR melalui website tersebut untuk periode Januari hingga Juni 2018 tercatat sebesar Rp 1,4 trilliun atau setara dengan 4.027 unit. Kemudian pada periode Januari–Juni 2019 menjadi sebesar Rp1,8 trilliun atau setara dengan 5.128 unit.
Kenaikan pencapaian realisasi KPR Online periode bulan Januari–Juni 2019 dibandingkan tahun 2018 adalah sebesar 30,25 persen. "Ini perolehan yang sangat baik karena kami memiliki fitur transactional booking fee, pemantauan proses KPR dan lain sebagainya yang memudahkan nasabah,” tutur Maryono.
Penjualan properti online juga banyak diminati konsumen. Portal penjualan rumah lelang Bank BTN, btnproperti meraih animo peminat yang lebih dari 5.000 peminat, sebagian besar memilih skema lelang dan KPR untuk memiliki properti tersebut. Jumlah unit yang berhasil dijual meningkat secara tahunan.
Per Januari hingga Juni 2018 jumlah unit yang terjual adalah sebanyak 290 unit dengan nilai sebesar Rp 77,2 miliar. Sedangkan untuk tahun ini dari Januari hingga Juni 2019 tercatat sebanyak 759 unit dengan nilai penjualan yang dibukukan sebesar Rp 118 miliar.
Pada gelaran IPEX BTN ke-18 tersebut, juga ditawarkan berbagai kemudahan bagi calon debitur. Di antaranya seperti suku bunga KPR yang ditawarkan mulai dari 6,99 persen fixed rate (tetap) 1 tahun dengan gimmick marketing bebas biaya provisi, biaya bebas administrasi, dan diskon biaya asuransi jiwa sebesar 20 persen.
Pengembang juga mendapat fasilitas menarik. Bagi pengembang rumah KPR Non-Subsidi yang memberikan subsidi bunga kurang lebih 2,00 persen selama 1 tahun atau lebih akan menikmati keringanan uang muka sebesar 0 persen. “Uang muka mulai dari 0 persen kami khususkan bagi pegawai negeri atau aparatur sipil negara, TNI, dan Polri yang memiliki payroll di Bank BTN,” kata Maryono.