Ahad 28 Jul 2019 18:02 WIB

Kementerian ESDM Apresiasi Pertamina Tangani Tumpahan Minyak

Pertamina melibatkan OSCT yang berpengalaman dalam kasus penanggulangan oil spill.

Ratusan warga di Desa Sedari, Kecamatam Cibuaya, Karawang, sedang membersihkan bibir Pantai Sedari dari tumpahan minyak mentah, Selasa (23/7).
Foto: dok. Pertamina PHE ONWJ
Ratusan warga di Desa Sedari, Kecamatam Cibuaya, Karawang, sedang membersihkan bibir Pantai Sedari dari tumpahan minyak mentah, Selasa (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Dittekling Ditjen Migas Kementerian ESDM) mengapresiasi upaya Pertamina menangani tumpahan minyak. Terlebih Pertamina melibatkan Oil Spill Combat Team (OSCT) Indonesia, yang sudah banyak pengalaman dalam kasus penanggulangan oil spill atau tumpahan minyak di dalam negeri maupun di luar negeri.

Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Migas Adhi Wibowo mengatakan, OSCT merupakan perusahaan spesialis dalam menangani tumpahan minyak. OSCT juga dinilai memiliki personel dan peralatan memadai.

Baca Juga

"Jika peralatan perusahaan tidak cukup, maka memang wajib mendatangkan peralatan tersebut dan menangani oil spill hingga tuntas, contohnya adalah dengan menambah jumlah Octopus skimmer. Jadi OSCT Indonesia sebagai perusahaan yang ahli penanggulangan tumpahan minyak diharapkan bisa bantu Pertamina agar kasus tumpahan minyak ini bisa segera teratasi," ujar Adhi seperti dalam siaran persnya, Ahad (28/7).

Adhi menilai prosedur penanganan tumpahan minyak di Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Karawang, Jawa Barat sudah tepat. Pihaknya juga mengaku sedang mengecek dokumen Oil Spill Contingency Plan (OSCP) yang ada di PHE ONWJ sejak peristiwa  tumpahan minyak pada Minggu 21 Juli 2019 lalu.

Menurutnya jika melihat prosedur yang sudah dilakukan oleh PHE ONWJ, maka memang seperti itu yang mesti dilakukan dalam penanganan tumpahan minyak. Yakni dengan memasang oil boom dan juga menggunakan skimmer.

Adhi mengatakan hidro karbon yang menyembur dari YYA ini adalah jenis waxy oil, semacam minyak berat seperti lilin. karena itu diperlukan skimmer khusus, yakni Octopus skimmer untuk menghisap tumpahan minyak tersebut.

"Pada saat ini sudah dioperasikan tiga unit Octopus skimmer, dan masih akan didatangkan lagi tiga unit skimmer untuk 'menghisap' waxy oil tersebut," kata Adhi.

Di tempat terpisah, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengemukakan bahwa Pertamina terus melakukan upaya intensif untuk mengatasi peristiwa tersebut. Pertamina Group dibantu dengan Oil Spill Combat Team yang ahli dan spesialis menanganinya.

"Kami terbuka dengan bantuan ahli dan peralatan dari SKK Migas maupun dari instansi lain, termasuk dari KKKS. Pertamina Group dibantu dengan Oil Spill Combat Team yang ahli dan spesialis menanganinya," kata Fajriyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement