Jumat 26 Jul 2019 10:55 WIB

BNI Syariah Bukukan Pertumbuhan Laba Bersih 55,32 Persen

Komposisi pembiayaan untuk segmen Konsumer memberikan kontribusi terbesar

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
BNI Syariah
BNI Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Syariah membukukan pertumbuhan positif pada kuartal II tahun 2019. Aset tercatat sebesar Rp 42,49 triliun, tumbuh 12,50 persen (yoy) dan laba bersih sebesar Rp 315,27 miliar, tumbuh 55,32 persen (yoy).

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo menyampaikan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang sehat dan rasio dana murah yang optimal. Per Juni 2019, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 31,66 triliun, tumbuh 26,03 persen atau sebesar Rp 6,54 triliun (yoy).

Baca Juga

Komposisi pembiayaan untuk segmen Konsumer berkontribusi sebesar Rp 14,53 triliun menyumbang 45,90 persen. Diikuti segmen Komersial sebesar Rp 9,14 triliun (28,88 persen), segmen Kecil dan Menengah Rp 5,94 triliun (18,77 persen), segmen Mikro Rp 1,69 triliun (5,34 persen), dan Hasanah Card Rp 352,61 miliar (1,11 persen).

 

"Dalam menyalurkan pembiayaan, BNI Syariah berusaha menjaga kualitas, seiring dengan komitmen bank mencanangkan quality growth pada tahun ini," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (26/7). 

Komitmen menjaga kualitas pembiayaan ini ditunjukkan dengan rasio Non Performing Financing (NPF) BNI Syariah sampai Juni 2019 sebesar 3,03 persen. Pencadangan pembiayaan atau Coverage Ratio di angka 91,39 persen.

Selain pembiayaan, pertumbuhan yang positif juga ditunjukkan melalui kapabilitas BNI Syariah dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) dimana hingga kuartal II 2019. BNI Syariah mencatat penghimpunan DPK sebesar Rp 36,32 triliun, naik 12,13 persen yoy sebesar Rp 3,93 triliun dengan jumlah nasabah lebih dari 3,2 juta.

Komposisi DPK tersebut didominasi oleh dana murah (Giro dan Tabungan) yang mencapai 63,48 persen. Untuk tingkat profitabilitas, rasio Return on Equity (ROE) tercatat naik 4,11 persen atau mencapai 14,62 persen dibanding periode sama 2018 10,51 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement