REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan produsen kertas APP Sinar Mas menyiapkan 3.000 personel pemadam kebakaran untuk menghadapi dan mengantisipasi dampak musim kemarau. Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Agustus hingga September 2019.
"Untuk mengantisipasi dan menanggulangi karhutla, perusahaan memiliki lebih dari 3.000 personel regu pemadam kebakaran yang sudah tersertifikasi Manggala Agni," kata Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata di Jakarta, Rabu (24/7).
Berdasarkan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologidan Geofisika (BMKG), musim kemarau 2019 diprediksi akan lebih kering dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu, kata dia, APP Sinar Mas juga mengerahkan berbagai fasilitas atau peralatan untuk mengantisipasi kebakaran hutan secara nasional maupun wilayah konsesi perusahaan.
Selain menyiapkan ribuan personel pemadam kebakaran, APP Sinar Mas juga menerapkan dua metode antisipasi kebakaran hutan dan lahan gambut. Pertama, menerapkan sistem penanggulangan kebakaran hutan terintegrasi atau Integrated Fire Management (IFM). Kedua, pemberdayaan masyarakat yang sekaligus mengajarkan cara membuka lahan tanpa harus membakar.
Dua langkah tersebut pada dasarnya telah dilakukan empat tahun sebelumnya. Namun, terus diperbaharui dan ditingkatkan sebagai antisipasi kebakaran hutan dan lahan gambut.
Senada dengan itu, Manajer Teknologi dan Data Fire Management APP Sinar Mas, Gustaf Rantung, mengatakan antisipasi kebakaran hutan tidak bisa dikerjakan oleh satu pihak saja melainkan butuh kerja sama berbagai elemen. Strategi utama APP Sinar Mas dalam mencegah kebakaran hutan terdiri dari empat pilar utama yang mencakup pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respons cepat.
Selain itu, fasilitas lain yang disiagakan yaitu 506 pos pantau, 102 menara api, 1.000 lebih pompa air, 138 truk pemadam kebakaran, 608 kendaraan patroli dan 10 helikopter water-bombing. "Kami juga memiliki sistem deteksi dini di situation room yang mampu mengidentifikasi kebakaran lebih awal. Semua fasilitas tersebut disiagakan untuk menghadapi musim kemarau," katanya.