REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) UID Jawa Timur mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLTM) Sampean Baru berkapasitas 1,8 Megawatt (MW) di Desa Sampean Baru, Tapen, Bondowoso. Pembangkit yang terletak di wilayah kerja PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Situbondo tersebut, memanfaatkan potensi aliran Bendungan Sampean Baru sebagai sumber tenaga.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Bob Saril mengungkapkan, untuk menuju pembangkit, lokasi tempuh yang diperlukan dari Kota Situbondo sekitar 23 kilometer melalui jalur darat. Didukung oleh 2 generator mesin 1 dan 2, PLTM Sampean Baru menghasilkan tegangan 6,3 Kilovolt (KV) lalu di step up menjadi 20 KV, untuk selanjutnya masuk ke jaringan 20 KV Penyulang Syukur.
"Dengan kapasitas yang dimiliki, PLTM Sampean Baru mampu menyuplai daerah Tapen, Klabang, Sukosari, Sumberwringin dan Sukorejo dengan estimasi sekitar 1.500 KK (Kepala Keluarga)," ujar Bob melalui siaran persnya, Rabu (24/7).
Bob Saril berpendapat, tantangan PLN di wilayah Bondowoso masih besar, yakni dengan meningkatkan rasio elektrifikasi yang masih berada dalam angka 80,50 persen. Angka tersebut berada di bawah rata-rata nasional yang mencapai 98,56 persen. Menurutnya, hal ini dikarenakan wilayah geografis yang melalui pegunungan serta hutan lindung.
“PLN berkomitmen mendukung segala macam program pembangunan dan investasi industri yang berada di Bondowoso, terlebih kecukupan daya listrik di Jawa Timur sebanyak 9.500 MW dan yang digunakan Jawa Timur baru 5500 MW. Sehingga PLN sangat siap untuk mencukupi kebutuhan listrik masyarakat Jawa Timur,” kata Bob.
Keberadaan PLTM Sampean Baru, lanjut Bob, mampu memperbaiki kualitas tegangan dan memperbaiki susut teknis. Sehingga mampu mendukung peningkatan keandalan
pasokan listrik.
Bupati Bondowoso Salwa Arifin bersyukur atas dukungan PLN kepada Pemerintah Bondowoso, setelah dioperasikannya PLTM Sampean Baru. Fia berharap dengan beroperasinya PLTM ini, mampu meringankan beban pemerintah pada wilayah yang belum teraliri listrik, karena listrik menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan masyarakat.
"Kami juga mengimbau masyarakat dapat memelihara lingkungan karena listrik dihasilkan dari debit sungai sekitar,” kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
