REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Principal Asset Management (Principal) meluncurkan Reksa Dana Principal Philanthropy Social Impact Bond Fund. Perusahaan pun memilih mengalokasikan sebagian besar aset investasi ke obligasi pemerintah.
"Ini akan memberikan kenyamanan kepada investor karena bersifat risk free," ujar Head of Fixed Income Principal Asset Management Fadlul Imansyah, di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/7).
Fadlul menjelaskan, aset investasi yang dialokasikan ke obligasi pemerintah sebanyak 80 persen. Sedangkan sisanya sebanyak 20 persen akan dialokasikan ke dalam Ekuitas atau instrumen Pasar Uang.
Secara benchmark, Principal memilih obligasi pemerintah bertenor pendek yaitu dua tahun. Menurutnya, ini akan memberikan memberikan hasil yang optimal karena pasar obligasi pemerintah saat ini sedang sangat baik.
Fadlul mengungkapkan saat ini harga sedang naik mengingat yield mengalami tren penurunan. Menurutnya, rata-rata yield obligasi pemerintah bertenor 2 tahun berkisar 5-7 persen dalam tiga tahun terakhir.