REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan transaksi melalui aplikasi LinkAja bisa mencapai Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun. Selain itu, BTN juga menargetkan penambahan merchant hingga 15 ribu sampai akhir tahun 2019.
"Untuk transaksi di merchant-merchant tersebut kami optimistis bisa capai Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun," ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam acara coffee morning di Menara BTN, Jakarta, Jumat (19/7).
Maryono mengatakan saat ini total top up saldo LinkAja telah mencapai Rp 4 miliar per bulannya. Dalam rentang waktu tiga bulan terakhir top up saldo telah mencapai Rp 8 miliar.
Menurutnya, potensi LinkAja untuk menambah fee based income perseroan sangat besar. Tercatat pada semester I sudah 22 persen.
Perseroan akan terus menggenjot transaksi digital. Saat ini nasabah yang menggunakan mobile banking baru sekitar 60 persen sedangkan untuk internet banking baru 30 persen.
"Saat ini nasabah BTN berjumlah tujuh juta dan akan terus kita dorong," ujarnya.
Ke depan, BTN juga akan mempertimbangkan akselerasi LinkAja ke dalam pelayanan, seperti nasabah bisa membayar cicilan KPR melalui aplikasi. "Nanti kita programkan untuk mengangsur (KPR). Pokoknya tunggu sebentar lagi deh," katanya.
Selain itu, bank milik negara itu juga rencananya akan mengakuisisi perusahaan modal ventura. Namun ia belum menjelaskan mengenai berapa nilai akuisisi dari perusahaan modal ventura tersebut.