Jumat 19 Jul 2019 10:29 WIB

Danau Toba Sumbang Devisa Rp 14 Triliun pada 2020

Destinasi Danau Toba mendapatkan tambahan anggaran Rp 2 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Warga melakukan ritual doa di dermaga Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (30/6).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warga melakukan ritual doa di dermaga Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Destinasi wisata Danau Toba ditargetkan mampu menyumbangkan devisa hingga Rp 14 triliun pada 2020. Danau Toba merupakan salah satu destinasi wisata super prioritas yang sedang terus didorong perkembangannya oleh pemerintah.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun berharap destinasi wisata Danau Toba mendapatkan anggaran tambahan yang lebih besar dari Pemerintah. "Destinasi wisata Danau Toba diharapkan bisa mendapat Rp 2 triliun karena luas wilayahnya juga besar," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (19/7). 

Menurut Arief, pemerintah berencana menggelontorkan anggaran tambahan sebesar Rp 6,4 triliun yang dibagi keempat destinasi super prioritas ke beberapa Kementerian/Lembaga pada 2020. Sehingga, masing-masing destinasi seharusnya mendapatkan anggaran sebesar Rp 1,6 triliun. 

Arief juga menjelaskan, nilai investasi Rp 2 triliun itu dianggap tidak seberapa bila dibandingkan dengan devisa yang mencapai Rp 14 triliun pada 2020. Namun, Arif tetap optimistis target tersebut akan tercapai.

Optimisme itu muncul saat Bandara Silangit yang tumbuh signifikan pada 2016-2017 mencapai 300 persen. Angkanya dari 90 ribu tumbuh menjadi 280 ribu penumpang. 

“Dulu siapa yang mau mendarat di Silangit. Terbukti di tahun 2018 jumlahnya mencapai 480 ribu penumpang,” kata Arif.

Untuk mewujudkan target itu semua, lanjut Arief, Pemerintah mendorong unsur Atraksi, Akses, dan Amenitas di Danau Toba agar berstandar internasional. Menurut Arief, target 1 juta wisatawan itu bisa tercapai bila semuanya sudah berstandar internasional.

Dari sisi atraksi, salah satu danau vulkanik terbesar di dunia itu ditargetkan akan mendapat pengakuan internasional dari Unesco Global Geopark tahun ini. Sementara dari sisi Akses, infrastruktur bandara Silangit sudah siap menjadi bandara internasional. Untuk jalur darat, jalan tol dari Kualanamu-Tebing Tinggi diharapkan berlanjut hingga Parapat.

“Jalan outer ring road di sekitar Samosir dan sekitar Danau Toba juga sudah confirm, ada juga 4 pelabuhan semua confirm. Sementara untuk Amenitas sudah ada proyeksi investasi sebesar Rp 6 triliun dari 7 investor,” kata Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement