Senin 15 Jul 2019 15:02 WIB

Tekan Harga, Kementan Gelar Program Gelar Cabai Murah

TTIC mendistribusikan cabai dari petani langsung ke jaringan TTI di Jabodetabek

Red: EH Ismail
Seorang penjual menata cabai yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Seorang penjual menata cabai yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (9/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mengantisipasi kenaikan harga cabai terus dilakukan, salah satunya melalui Gelar Cabai Murah (GCM) di 30 Toko Tani Indonesia ( TTI) Jabodetabek sejak 7 Juli 2019. TTI menjual cabai dengan harga Rp 35.000/kg untuk cabai merah keriting dan cabai rawit merah.

TTI memasok sebanyak 10 ton cabai merah keriting dan 4 ton cabai rawit dari sentra pertanian, dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mempengaruhi harga di pasaran. 

Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi, TTI sangat berperan sebagai pemasok pangan murah termasuk cabai. Kementan melalui TTIC mendistribusikan cabai dari petani langsung ke jaringan TTI yang tersebar di Jabodetabek. Tujuannya membantu menjaga pasokan dan stabilisasi harga cabai agar stabil dan normal kembali.

"Kami berharap pasokan TTI ini membantu masyarakat untuk mendapatkan cabai dengan harga murah, jadi silahkan datang ke TTI," ujar Agung. 

photo
Toko Tani Indonesia Center (TTIC)

Sementara itu, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP Risfaheri, yang ditemui di TTIC, Sabtu (13/7/2019) menjelaskan gelar cabai murah akan dilakukan sampai harga stabil. Hal ini dilakukan mengingat pantauan yang dilakukan Kementan, harga cabai di beberapa pasar Jabodetabek, belum beranjak turun, baik di tingkat petani maupun pedagang. 

"Harga cabai merah keriting rata-rata nasional di tingkat produsen hari ini Rp. 41.750/kg, cabai rawit merah Rp.33.800/kg. Sedangkan di Pasar DKI, harga cabai merah keriting rata-rata Rp 65.276/kg dan cabai rawit merah 66.361/kg," ujar Risfaheri.

Kementan bisa menjual harga cabai dengan harga murah dan masih fresh, karena bekerja sama dengan gabungan kelompok tani yang menjadi binaan.

"Kami terus berupaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan ketersediaan stok yang ada. Mudah-mudahan dalam waktu dekat harga cabai kembali stabil," tambah Risfaheri.

Salah satu TTI binaan Kementan yang ramai dikunjungi konsumen adalah TTI Selly di Poris, Tangerang Selatan. Selama Gelar Cabai Murah TTI Selly memesan melalui aplikasi e-commerce untuk memperbanyak pasokan, dan setiap pesanan tiba, langsung diserbu masyarakat. 

"Saya pesan 100 kg ke TTIC  sehari langsung habis. Saya berterima kasih sekali pada Kementerian Pertanian yang sudah melakuan gelar cabai murah, sehingga saya bisa membantu masyarakat menjual cabai murah," ujar Yati pemilik TTI Selly. 

Menurut Yati, cabai yang di belinya hanya sebentar sudah langsung habis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement