Ahad 14 Jul 2019 23:21 WIB

Benih Lobster Senilai Rp 87 Miliar Dikembalikan Habitatnya

Benih lobster sebanyak 246.908 dilepaskan kembali ke habitat air

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Barang bukti benih lobster hasil penindakan ditunjukkan petugas Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Wilayah Jawa Timur I, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (24/6/2019).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Barang bukti benih lobster hasil penindakan ditunjukkan petugas Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Wilayah Jawa Timur I, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (24/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Untuk kesekian kali, kekayaan laut Indonesia diselamatkan dari praktik perdagangan ilegal. Kali ini sebanyak 246.908 ekor benih lobster dengan nilai keekonomian hingga Rp 87 miliar dikembalikan ke habitatnya, di sejumlah perairan konservasi yang ada di tanah air.

Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang, Raden Gatot Perdana mengatakan, sebanyak 246.908 ekor benih lobster dalam 25 boks diamankan dari upaya pengiriman ilegal di Lampung, Provinsi Lampung dan Provinsi Jambi.

Baca Juga

“Hasil dari upaya penggagalan penyelundupan benih lobster tersebut telah dilepasliarkan di perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, untuk dikembalikan sebagai kekayaan laut bangsa, akhir pekan kemarin, ungkap Kepala BKIPM Semarang, Raden Gatot Perdana, di Semarang, Ahad (14/7).

Ia menjelaskan, ke-246.908 ekor benih lobster tersebut terdiri atas jenis lobster Pasir sebanyak 104.435 ekor dan lobster Mutiara sebanyak 10 ribu ekor. Dari jumlah tersebut, sebanyak 114.435 ekor benih lobster ini berasal dari pencegahan ekspor ilegal yang dilakukan oleh Subdit IV Ditreskrimsus Polda Jambi, pada hari Kamis 11 Juli 2019 pukul 23.00 WIB.

Rinciannya mencapai 570.550 ekor benih lobtser yang terdiri dari 542.200 ekor benih lobster Pasir dan sebanyak 28.350 ekor jenis lobster Mutiara. Pada saat akan diselundupkan, benih lobster tersebut sudah dikemas ke dalam 2.992 kantong plastik dan disimpan di dalam 100 boks steyrofoam.

Sedangkan untuk penggagalan di Lampung, terdiri atas 365,830 ekor atau senilai Rp 54,9 miliar yang terdiri dari 338.730 ekor benih jenis pasir dan 27.100 ekor benih lobster jenis mutiara. Ikut diamankan pula sebanyak 75.000 ekor benih sidat senilai 75 Juta. “Nilai Sumber Daya Ikan yang diselamatkan secara total adalah mencapai Rp 87 miliar untuk benih lobster dan Rp 75 juta untuk benih sidat,” jelasnya.

Gatot juga menambahkan, pelepasliaran benih lobster ke habitat alamnya dilaksanakan akhir pecan kemarin di beberapa titik, yang ada di wilayah perairan konservasi wilayah Indonesia. Di Jawa Tengah, pelepasliaran dilakukan di kawasan perairan konservasi Karimunjawa, Kabupaten Jepara serta Kabupaten Cilacap.

Hal ini dimaksudkan agar seluruh lapisan masyarakat di tiap lokasi tersebut dapat turut serta  menjaga sumber daya hayati perikanan, serta menjadi trigger untuk menumbuhkan potensi perikanan lobster di masing- masing wilayah. “Kebetulan ini, juga bertepatan dengan momentum Bulan Bakti KIPM 2019,” tambahnya.

BKIPM sebagai lembaga yang bertugas menjaga penyebaran hama penyakit ikan dan pengendalian mutu hasil perikanan juga memiliki peran dan fungsi menjaga sumber daya ikan Indonesia tetap lestari dan berkelanjutan. Sehingga sumber daya perikanan tersebut tetap menjadi bagian dari kekayaan laut Indonesia.

Sementara itu, pelepasliaran benih lobster di perairan konservasi Karimunjawa dipimpin langsung oleh Kepala BKIPM Semarang, dan dihadiri oleh perwakilan Pusat Karantina Ikan BKIPM, Perwakilan dari Polda Jambi, Ditpolairud Polda Jawa Tengah wilayah kerja Karimunjawa, Direktorat Jendenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) dan perwakilan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara.

Gatot menambahkan, hingga saat ini sudah kali ke-empat dilakukan pelepasliaran benih lobster di perairan konservasi Karimunjawa. Ia berharap biodiversitas dan potensi perikanan lobster dapat kembali Berjaya di kawasan perairan kepulauan Karimunjawa atau wilayah Kabupaten Jepara.

Ia juga mengimbau kepada Masyarakat Karimunjawa, agar selalu menjaga benih- benih lobster yang telah ditebar di perairan konservasi tersebut. Termasuk agar seluruh masyarakat dan pengunjung dapat menjaga perairan yang ada di kawasan Karimunjawa dari sampah dan plastik, agar laut di perairan tersebut dapat terjaga sebagai habitat asli lobster tersebut.

“Dengan demikian, salah satu kekayaan sumber daya laut tersebut bisa  tetap terjaga dan terlindungi,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement