Sabtu 13 Jul 2019 20:47 WIB

Pengusaha Sambut Positif Pertemuan Jokowi-Prabowo

Inti pertemuan kedua tokoh ini adalah kebersamaan dan persatuan.

Red: EH Ismail
Pendiri Mahaka Media Erick Tohir berjabat tangan dengan pengusaha Sarman Simanjorang
Foto: Sarman Simanjorang
Pendiri Mahaka Media Erick Tohir berjabat tangan dengan pengusaha Sarman Simanjorang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengusaha menilai pertemuan Presiden Jokowi dan Capres Prabowo Subianto hari ini merupakan sesuatu yang sangat ditunggu. Tatap muka keduanya diharapkan menjadi tanda stabilitas politik di tanah air sehingga iklim usaha dan investasi kembali normal dan bergairah.

Para investor tidak ragu lagi untuk segera menanamkan modalnya di Indonesia. Pertemuan ini sinyal positif bagi pelaku pasar. Kekhawatiran selama ini bahwa kegaduhan perpolitikan kita akan berkepanjangan ternyata tidak terbukti. “Pelaku usaha dipastikan merasa lega dan memiliki optimisme perekonomian semakin bergairah,” kata Wakil Ketua umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (13/7).

Inti pertemuan kedua tokoh ini adalah kebersamaan dan persatuan. Saatnya bersatu membangun perekonomian bangsa di tengah pertumbuhan perekonomian dunia yang tidak stabil dan perang dagang Amerika melawan Cina yang berdampak kepada perekonomian nasional. 

Dia menjelaskan empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perekonomian nasional: konsumsi rumah tangga. Investasi, ekspor, dan belanja pemerintah. Semuanya dapat semakin ditingkatkan dan diperbaiki setelah pilpres. Sehingga target pertumbuhan ekonomi 2019 diharapkan tercapai.

photo
Sarman Simanjorang berjabat tangan dengan Sandiaga Uno.

Dengan adanya pertemuan hari maka Presiden terpilih mulai fokus menyeleksi calon calon menteri yang profesional dan memiliki integritas tinggi. “Kita berharap Presiden mengumunkan kabinet baru mendapat respons positif. Karena itu figur menteri harus yang berkompeten, rekam jejaknya terpercaya, dan merangkul berbagai pihak termasuk pengusaha,” ujar Sarman yang juga menjabat Ketua umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta.

Pihaknya juga mengusulkan kepada presiden untuk mempertimbangkan agar tim ekonomi diisi sosok profesional sehingga terhindar dari kepentingan politik. Tim tersebut meliputi Menko Perekonomian, Menkeu, Menteri Perdagangan, Perindustrian, BKPM, Menteri Kelautan, Menteri Pertanian, Menaker, BUMN, serta Energi dan SDM. 

Kabinet ekonomi yang solid diharapkan mampu membuat kebijakan yang pro bisnis dan pro dunia usaha. Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement