Kilas balik ke tahun 1994, di mana Jeff Bezos baru mau mendirikan Amazon kala itu. Tepatnya, Juli 1994, bagaimana kondisi dunia saat itu?
Internet yang saat ini begitu diagungkan setiap orang dan bisa dijangkau, ternyata di tahun 1994, internet menjadi sesuatu yang mahal. Data dari World Bank menyebutkan, hanya ada 0,447 persen masyarakat di dunia yang memiliki akses internet saat itu.
Meski tahun itu internet sudah ada, koneksinya belum secepat saat ini dan sistemnya dial up alias nyambung dengan telepon. Otomatis, pembayaran internet akan bakal jadi satu dengan pembayaran tagihan telepon rumah.
Baca Juga: Trik Amazon Hingga Bisa Depak Apple dan Google
Selain itu, saat Amazon hendak berdiri. Disket masih menjadi tempat menyimpan data. Disket sebenarnya sudah diperkenalkan pada tahun 1967-an. Sistemnya pun read only alias ketika data tersimpan, data tidak lagi bisa dimodifikasi atau dihapus, kapasitasnya pun hanya 80 kb sebelum akhirnya floppy disk yang ukurannya lebih kecil ditemukan.
Floppy disk sanggup menyimpan data sebesar 256 kb. Lambat laun, lahirlah zip disk yang sanggup menyimpan data dengan kapasitas lebih besar.
Selanjutnya, kala itu technopreneur masih banyak yang belum memulai usahanya. Mark Zuckerberg sang pendiri Facebook misalnya, saat itu masih berusia 10 tahun, Jack Dorsey pendiri Twitter juga masih SMA, Evan Spiegel sang pendiri SnapChat masih balita. Mereka sama sekali belum memulai bisnisnya di bidang teknologi.
Baca Juga: Amazon Mulai Bangun Jaringan Logistik In House
Bahkan, Jack Ma sang pendiri Alibaba saja baru melek internet tahun 1995. Dia mengenal internet saat berada di Seattle, dan kata pertama yang ditulisnya di mesin pencari adalah “beer”.
Sementara itu, Craig Newmark, pendiri situs iklan baris Craiglist baru memulai usahanya di tahun 1995. Baru Jeff Bezos lah yang sedang asyik menggarap perusahaan Amazon.
Saat perusahaan Amazon sedang didirikan, sebenarnya sudah ada perusahaan penjual buku online di Amerika, yaitu Powell.com.
Sementara itu, Pizza Hut juga sudah meluncurkan order pizza online. Tapi, tetap saja, di masa depan Amazon jadi yang paling top di antara yang lain.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
