REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, menghadiri workshop pengawasan Program Inovasi Desa (PID) di Hotel Sultan Jakarta pada Kamis, (4/7). Ia menekankan PID hadir sebagai upaya peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa dengan memberikan banyak referensi dan inovasi-inovasi pembangunan desa.
Eko menjelaskan PID dirancang untuk penguatan kapasitas Desa yang diorientasikan memenuhi pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Ia menyampaikan juga semangat dan tujuan PID sesuai UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
"Khususnya pengelolaan dana desa agar digunakan secara baik untuk kegiatan-kegiatan pembangunan yang kreatif dan inovatif, melalui proses pengelolaan pengetahuan dan pertukaran pengalaman antar desa," katanya dalam kegiatan itu.
PID yang dilaksanakan sejak 2017 merupakan kerjasama antara Kemendes PDTT dengan Bank Dunia. Tujuannya mendorong kreatifitas masyarakat desa. Sehingga masyarakat desa dapat memanfaatkan kemampuannya untuk kemajuan desanya.
"Kreativitas yang diciptakan harus dapat menjawab permasalahan - permasalahan yang dihadapi di desanya yang terkait dengan infrastruktur, sumber daya manusia dan kewirausahaan desa sehingga terwujud kemandirian bagi masyarakat," ujar Mendes.
Diketahui, kegiatan workshop ini dihadiri oleh Tim Inovasi Kabupaten (TIK), yang berasal dari Kabupaten di Indonesia berjumlah kurang lebih 230 orang, Undangan dari Kementerian Kementerian /Lembaga, Pejabat eselon I, II, dan III serta auditor di lingkungan Kemendes PDTT, Satgas Dana Desa. Dalam kesempatan ini, Ketua Satgas Dana Desa juga akan memberi penghargaan kepada 6 TIK terbaik, yang dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Inspektorat Jenderal, meliputi penyerapan anggaran PID, akuntabilitas dan pelaporan serta kinerja TIK.