Sabtu 29 Jun 2019 13:35 WIB

Kemendes Kembali Gelar Festival Pranata Adat

Festival untuk mengaktifkan penguatan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat

Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Aisyah Gamawati menghadiri rangkaian Festival Teluk Jailolo.
Foto: Kemendes
Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Aisyah Gamawati menghadiri rangkaian Festival Teluk Jailolo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAILOLO -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTu) melanjutkan gelaran festival Pranata Adat untuk Perdamaian. Digelar bersamaan dengan dengan rangkaian Festival Teluk Jailolo, gelaran ini diawali dengan kirab budaya dan gelar seni budaya pranata adat serta forum dialog pranata adat di Kabupaten Halmahera Barat.

Gelar seni budaya pranata adat dan perdamaian yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat ini dibuka langsung oleh Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Aisyah Gamawati. Aisyah menyampaikan kegiatan yang di gelar oleh pihaknya ini merupakan seri rangkaian dalam upaya untuk merawat perdamaian di Indonesia.

Baca Juga

"Gelar festival pranata adat biasanya kita tandemkan dengan gelaran dialog forum perdamaian," ujar Aisyah.

photo
Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Aisyah Gamawati menghadiri rangkaian Festival Teluk Jailolo.

Ia mengatakan event ini ditujukan untuk mengaktifkan kembali penguatan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat desa. Dia mengatakan kedua lembaga ini harus dipandang sebagai mitra utama pemerintah desa.

"Dalam mendorong terciptanya pembangunan yang kondusif, harmonisasi sosial, merawat nilai, tradisi, identitas dan kearifan lokal, khususnya di Kabupaten Halmahera Barat ini," ucap Aisyah.

Ia juga menyampaikan dengan merawat kearifan lokal budaya, nilai, dan suasana yang kondusif, akan semakin mempercepat dalam proses pembangunan desa di Indonesia. "Dengan digulirkannya dana desa sejak 2015 lalu, dalam proses membangun sarana dan prasarana baik secara infrastruktur maupun sumberdaya manusia, kita wajib menjaga suasana kerukunan senantiasa kondusif” ujar Aisyah.

Pada kesempatan yang sama penanggungjawab festival, Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik, Hasrul Edyar menegaskan rangkaian acara festival pranata adat akan pula diisi dengan kegiatan forum perdamaian. Festival yang masuk dalam rangkaian festival teluk Jailolo ini juga diisi ederet hiburan dan kesenian mulai dari lain ada kirab budaya, ritual penaikan atap sasandu, pranata adat dan perdamaian, Halbar expo, fun dive, theater kuliner 7 suku asli, ritual orom sasandu, pesta tani, sound of halmahera dan ditutup dengan kegiatan dialog pranata adat dan perdamaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement