Senin 24 Jun 2019 20:14 WIB

Bappenas: Tahun Depan Pemerintah Kembali Bangun Jalan Tol

Pemerintah akan bangun jalan tol sepanjang 600 kilometer.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah pekerja dengan menggunakan alat berat menyelesaikan proyek pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang di Kampung Parongpong, Cukeusal, Serang, Banten, Jumat (21/6/2019).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Sejumlah pekerja dengan menggunakan alat berat menyelesaikan proyek pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang di Kampung Parongpong, Cukeusal, Serang, Banten, Jumat (21/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas/PPN) menyatakan pembangunan infrastruktur jalan nasional masih akan dilanjutkan pada tahun 2020. Pada tahun depan, pemerintah bakal membangun jalan tol sepanjang 600 kilometer. 

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Kennedy Simanjuntak, dalam Rapat Panja di Badang Anggaran DPR RI, Jakarta, Senin (24/6) mengatakan, perluasan konektivitas untuk transportasi darat masih akan terus dilanjutkan. Hal itu sebagai dukungan pengembangan jaringan dari jalan yang telah dibangun saat ini. 

Baca Juga

Pembangunan jalan tol tersebut, juga masuk dalam lima kegiatan pembangunan prioritas pada 2020 mendatang. "Konektivitas transportasi jalan dengan sasaran terselenggaranya pengembangan jaringan jalan yang mendukung," kata Kennedy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Ia melanjutkan, sebagai dukungan dari dibangunnya jalan tol 600 km, pemerintah juga akan membangun jalan nasional nontol sepanjang 500 km. Dengan begitu, diharapkan akses menuju kawasan-kawasan prioritas semakin mudah disertai dengan kelengkapan transportasi darat. 

Bappenas menyatakan, arah pembangunan tahun 2020 harus menekankan pemerataan. Sejauh ini, kegiatan perekonomian cenderung berpusat di Jawa dan Sumatera. Oleh sebab itu, pembangunan konektivitas jalan harus dilakukan di kawasan Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi serta Kalimantan. 

Pembangunan jalan tersebut juga diharapkan membantu peningkatan kegiatan industri yang berbasis kewilayahan, khususnya sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan yang juga menjadi profesi banyak masyarakat lokal.

Lebih lanjut, Kennedy mengatakan, selain pada konektivitas jalan, empat prioritas lainnya yakni konektivitas transportasi darat, udara, laut, dan kereta api. Transportasi udara akan lebih banyak dilakukan di kawasan Papua seiring dengan rencana pemerintah untuk membangun tol langit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement