Ahad 23 Jun 2019 23:15 WIB

NTB Siap Sambut Investor Industri Pengolahan

NTB menjanjikan iklim investasi yang kondusif bagi investor.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Satria K Yudha
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah (kanan) mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo ketika meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Lombok, NTB, Jumat (17/5).
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah (kanan) mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo ketika meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Lombok, NTB, Jumat (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengatakan Pemprov NTB terus mendorong terciptanya industrialisasi. Industri pengolahan jadi salah satu sektor yang dikembangkan. 

"Intinya, kemajuan ekonomi ditandai dengan hadirnya industri pengolahan. Inilah yang disebut industrialisasi itu," ujar Zul di Mataram, NTB, Ahad (23/6).

Zul mengatakan, ekonomi modern mensyaratkan hadirnya industri pengolahan sebagai simbol kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Tugas pemerintah, kata dia, menyediakan iklim yang kondusif, menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal, dan menyediakan infrastruktur sehingga investor merasa nyaman.

Kata dia, program industrialisasi sudah masuk dalam konsep pembangunan ekonomi NTB sesuai RPJMD NTB 2019-2023 tentang pengembangan industrialiasi yang bertumpu pada sektor pertanian, pariwisata, dan industri.

"NTB membuka diri untuk menyambut hadirnya para investor, tentu saja investor harus berkomitmen dan mengembangkan jaringan bisnis dengan mengutamakan pemberdayaan masyarakat setempat serta mau melakukan pengolahan produk di daerah ini juga," ucap Zul. 

Zul menyebut investor tambang yang baik adalah investor yang bukan hanya mau menggali hasil tambang kemudian langsung mengirim dan menjualnya keluar daerah, melainkan mau dan mampu melakukan pengolahan di NTB sehingga menghasilkan banyak industri turunan. Pun dengan investor pertanian yang tidak sekadar menjual hasil pertanian itu ke luar daerah, melainkan mampu mengolah hasil tersebut di tempat itu juga.  

"Kenapa harus diolah di daerah kita sendiri karena industri pengolahan akan menyerap dan menciptakan kesempatan-kesempatan kerja baru sehingga pengangguran dapat ditekan yang pada akhirnya bisa mengentaskan kemiskinan," kata Zul menambahkan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement