Kamis 20 Jun 2019 07:39 WIB

UKM Kota Malang Didorong Tingkatkan Daya Saing Bisnis

UKM juga didorong melakukan pencatatan keuangan yang lebih rapi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolanda
Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama sejumlah stakeholder mengadakan  'Seminar dan Workshop Perluasan Pangsa Produk Indonesia di Pasar Luar  Negeri melalui Pemanfaatan e-Commerce' di Hotel Aria Gajayana Kota Malang,  Rabu (19/6).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama sejumlah stakeholder mengadakan 'Seminar dan Workshop Perluasan Pangsa Produk Indonesia di Pasar Luar Negeri melalui Pemanfaatan e-Commerce' di Hotel Aria Gajayana Kota Malang, Rabu (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Korea International Trade Association (KITA) bersama Ralali.com mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Malang lebih meningkatkan daya saing bisnis. Salah satunya melalui pengembangan digital. 

Seperti diketahui, ekonomi kreatif Indonesia memberikan peran besar untuk kemajuan perekonomian dalam negeri. Bahkan, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) telah memprediksi nilai pertumbuhan ekonomi kreatif akan meningkat menjadi Rp 1.211 triliun pada 2019. Prediksi ini utamanya didukung dari sektor fashion, kuliner dan kriya. 

Baca Juga

Berbagai provinsi memiliki kontribusi untuk mencapai nilai tersebut, salah satunya Jawa Timur. Pada 2016, Jawa Timur (Jatim) sempat menempati posisi keempat sebagai provinsi dengan penyumbang PDB terbesar se-Indonesia dari sektor ekonomi kreatif. Capaiannya sebesar 9,37 persen dengan kontribusi nilai ekspor provinsi sekitar 24,36 persen. 

Sebagai bentuk komitmen mendukung kontribusi UKM di Jatim, Kemendag mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan daya saing bisnis. Salah satunya dengan melibatkan Ralali.com sebagai wadah untuk memasarkan produk UKM.

Head of Community Development and Government Relations Ralali.com Zebedeus Rizal Hantoro menuturkan, selama ini pihaknya telah mengajak lebih dari 12 ribu penjual bergabung dan memasarkan produknya. Dia juga mengklaim telah sukses mendatangkan lebih dari 300 ribu pembeli. "Untuk itu, kami merasa perlu ada peningkatan kualitas UKM dan UMKM melalui edukasi dan kelas-kelas workshop seperti ini. Demi mendorong pelaku bisnis untuk scale up dan pada akhirnya mampu bersaing di pangsa internasional," katanya dalam 'Seminar dan Workshop Perluasan Pangsa Produk  Indonesia di Pasar Luar Negeri melalui Pemanfaatan E-Commerce', Rabu (19/6).

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Kemendag RI, Marolop Nainggolan menilai, keberadaan platfrom ini sangat penting bagi UKM dan UMKM. Mereka bisa melakukan pendataan keuangan yang rapi melalui pencatatan elektronik. Selain itu, dapat menjangkau pasar lebih luas dan memeroleh kesempatan untuk dikenal lebih baik di pangsa internasional. 

Marolop mengklaim, Kemendag telah melaksanakan serangkaian kegiatan dalam upaya memanfaatkan potensi e-commerce. Dalam hal ini, untuk meningkatkan penetrasi produk Indonesia di pasar Internasional. Selain dari pemerintah pusat, Marolop mengatakan, Kota Malang juga telah gencar menyokong pertumbuhan sektor bisnis UKM dan UMKM. Salah satu upayanya melalui program UMKM Go Online Road to One Million. Program inovatif ini diharapkan dapat membantu 99.213 UKM di Kota Malang lebih melek digital. 

Untuk informasi, terdapat dua negara tujuan ekspor Kota Malang yang potensial, yakni Amerika Selatan dan Karibia. Potensi perdagangan dengan negara tersebut mencapai 500 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement