REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Asosiasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia menyebut sebanyak 15 juta UMKM sudah bertransformasi ke ranah digital. Langkah ini semakin menunjukkan eksistensi UMKM terhadap kontribusi perekonomian Indonesia.
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia Muhammad Ikhsan Ingratubun mengatakan pencapaian 15 juta UMKM tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
“Sampai saat ini sekitar 15 juta UMKM sudah go digital. Setiap tahun terus mengalami pertumbuhan,” ujarnya usai acara Peluncuran Pruworks Prundential Indonesia di Gedung Argo Plaza, Jakarta, Rabu (19/6).
Menurutnya saat ini sudah ada beberapa UMKM yang menjadi startup besar. Namun, pihaknya belum dapat menyebutkan secara detail nama UMKM tersebut.
“Makin banyak juga startup yang muncul, dan mereka yang kerja di luar dan dalam negeri,” ucapnya.
Ikhsan menambahkan data per 2018, sektor UMKM menyumbang Rp 8.400 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut setara dengan 60 persen dari Rp 14.000 triliun PDB Indonesia pada 2018.
Selain itu, lanjut Ikhsan, kontribusi lainnya UMKM terhdap perekonomian Indonesia adalah pada tenaga kerjanya. Untuk tenaga kerja, UMKM mampu menyerap 121 juta tenaga kerja.
Angka tersebut sekitar 96 persen dari serapan tenaga kerja Indonesia pada 2018 yang sebesar Rp 170 juta atau secara pertumbuhan lima persen setiap tahunnya.
Menurut Ikhsan angka serapan tenaga kerja tersebut akan semakin meningkat lagi ke depannya. Apalagi dengan adanya beberapa startup kecil juga yang mulai menjamur seiring dengan berkembangnya teknologi digital.
“Apalagi saat ini perubahan market melalui online. Personal ex semakin dibutuhkan. Suka atau tidak suka kita akan melakukan transformasi. Mereka kan semakin banyak yang berkeliaran,” ungkapnya.