Senin 17 Jun 2019 21:32 WIB

BTM Pekalongan Konsolidasikan Keuangan Mikro

Keberadaan kantor pusat Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Pekalongan sangat strategis.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi Anwar Abbas menghadiri acara peresmian kantor pusat BTM di Pekalongan.
Foto: Dok BTM
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi Anwar Abbas menghadiri acara peresmian kantor pusat BTM di Pekalongan.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Setelah melakukan merger 12 Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) di Kabupaten Pekalongan, akhirnya BTM Pekalongan mendirikan kantor pusat baru di kecamatan Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah. “Dengan didirikannya kantor pusat baru tersebut, maka konsolidasi dan integrasi jaringan BTM se-Pekalongan bisa dipusatkan di kantor pusat,” kata Ketua Induk BTM, Achmad Suud, dalam keterangan tertulisnya usai peresmian pembukaan kantor pusat BTM Pekalongan, Ahad (16/6).

Kegiatan tersebut  dibarengi dengan pengajian akbar dan silaturahim  Muhammadiyah Pekalongan, dan dihadiri Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Anwar Abbas.

Lebih lanjut, Suud menjelaskan, keberadaan kantor pusat BTM Pekalongan menjadi sangat strategis, apalagi gedungnya sangat luas dengan tiga lantai. "Dengan demikian keberadaan dari kantor pusat BTM Pekalongan sekaligus sebagai kebanggaan bagi anggota BTM dan warga Muhammadiyah Pekalongan," ujarnya.

Ia menambahkan, fungsi kantor pusat BTM Pekalongan bukan hanya sekedar sebagai pusat pelayanan dalam transaksi keuangan saja. Menurutnya,  kantor  tersebut memiliki multifungsi dan  bisa dimanfaatkan oleh anggota BTM dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), seminar ekonomi syariah dan edukasi- edukasi anggota dalam penguatan dan pengembangan BTM. Untuk itu, Achmad Suud berharap, agar manfaat dari kantor pusat BTM bisa dimaksimalkan.

Bupati Pekalongan,  Asip Kholbihi dalam kata sambutannya di acara peresmian kantor pusat BTM Pekalongan menuturkan peran dan fungsi BTM Pekalongan banyak dirasakan  oleh masyarakat Pekalongan. Hal ini tampak pada pertumbuhan ekonomi di Pekalongan selama ini.

“Secara makro, kinerja keuangan Kabupaten Pekalongan pada tahun 2018 menunjukkan, laju percepatan ekonomi sebesar 5,35 persen  lebih tinggi dari capaian tahun 2017 yang 5,28 persen  dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan harga konstan Rp 15,435 miliar dan dapat ditingkatkan hingga mencapai 3,08 atau lebih rendah 0,93% dari tahun 2017,” papar Asip Kholbihi.

photo
Suasana peresmian kantor pusat BTM Pekalongan.

Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut Asip Kholbihi menyakini, salah satu faktornya karena keberadaan BTM di Pekalongan yang memiliki kontribusi terhadap pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) selama ini. "Untuk itu kami akan selalu sinergi dengan BTM dalam membangun Kabupaten Pekalongan,"  ujarnya.

Konkret pilar ketiga Muhammadiyah

Pengembangan BTM yang dilakukan oleh Muhammadiyah di seluruh Indonesia,  menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi Anwar Abbas, diyakini sebagai wujud konkret dalam pengembangan pilar ketiga Muhammadiyah yaitu ekonomi.  Hal ini dibuktikan dan telah dirasakan oleh seluruh warga Muhammadiyah manfaat BTM sebagai pusat keuangan Muhammadiyah. “Terkait dengan hal itu,  Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan mendukung penuh upaya-upaya yang dilakukan oleh Induk BTM dalam membangun jaringan BTM di seluruh Tanah Air," terang Anwar. 

Untuk membumikan Gerakan Microfinance Muhammadiyah dalam mendirikan satu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) satu BTM, Anwar Abbas akan mendukung diselenggarakan even nasional BTM yang diselenggarakan di Pekalongan. Kegiatan tersebut  akan dihadiri oleh  Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan PDM seluruh Indonesia. “Dengan even tersebut bagi PWM dan PDM yang belum punya BTM akan belajar secara langsung, bagaimana mendirikan BTM sebagai pusat keuangan Muhammadiyah,” tutur Anwar. 

BTM saat ini sudah memperoleh kepercayaan dari banyak pihak. Bahkan lembaga pemerintah seperti Kemenkop UKM, Kemenkeu, KNKS, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersinergi dengan BTM dalam menjalankan  program pengembangan UMKM. 

Perbankan syariah dan asuransi syariah juga melakukan hal yang sama agar BTM kuat dalam menjalankan operasionalnya. "Kita berharap agar BTM ke depan menjadi lembaga keuangan yang tangguh dan kuat dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional," ujar  Anwar Abbas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement