REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegadaian Syariah berkampanye mengajak mendahulukan yang utama dalam produknya Arum Haji. Produk yang diluncurkan sejak 2016 ini merupakan pembiayaan porsi haji dari Pegadaian Syariah.

Berbeda dengan tabungan untuk mendapatkan porsi haji di perbankan syariah sebesar Rp 25 juta, produk Arrum Haji memberikan porsi haji dengan menggadaikan 3,5 gram emas. Senior Manajer Unit Usaha Syariah Hendratmo menyampaikan, jumlah nasabah Arrum Haji telah mencapai 40 ribu orang.

"Tahun ini, insya Allah, kami targetkan bertambah 24 ribu nasabah baru," kata Hendratmo saat berkunjung ke kantor Harian Republika, Senin (17/6).

Dengan marhum atau agunan berupa emas batangan sebesar 3,5 gram maka sudah bisa mendapatkan pembiayaan Rp 25 juta dalam bentuk tabungan haji. Dengan agunan tersebut sudah langsung dapat digunakan mendaftar dan mendapatkan porsi haji.

Hendratmo menyampaikan, produk ini telah sesuai dengan akad syariah di fatwa MUI No: 92/DSN-MUI/IV/2014. Kepala Bagian Strategi Pemasaran dan Penjualan Pegadaian Syariah Moh Slamet Hartono menyampaikan Arrum Haji tetap dengan akad rahn sesuai dengan bisnis intinya.

Menurut dia, ini tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 24 terkait larangan dana talangan untuk biaya haji. Produk gadai emas untuk porsi haji ini bekerja sama dengan enam bank syariah yang dapat dipilih oleh nasabah.

Tahun ini, diharapkan Pegadaian Syariah akan bekerja sama dengan 13 bank syariah. Tidak hanya bank umum, tapi juga bank pembangunan daerah, seperti Bank Jatim dan Bank Sumatera Utara.

Per Maret 2019, outstanding loan (OSL) Arrum Haji telah mencapai Rp 435 miliar, melebihi target tahun ini sebesar Rp 425 miliar sehingga Pegadaian Syariah meningkatkan target OSL Arrum Haji tahun ini menjadi Rp 625 miliar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika