Sabtu 15 Jun 2019 14:31 WIB

Kemenhub: Belum Ada Lagi Maskapai Asing Ajukan Izin

Kemenhub menyebut belum ada maskapai asing ajukan izin operasi domestik

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti melakukan konferensi pers terkait penerbitan Keputusan Menteri (KM) Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri di Gedung Kemenhub, Kamis (16/5).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti melakukan konferensi pers terkait penerbitan Keputusan Menteri (KM) Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri di Gedung Kemenhub, Kamis (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan hingga saat ini belum ada maskapai asing yang mengajukan izin beroperasi di rute domestik atau melakukan investasi.

"(Izin) maskapai asing belum ada," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub, Polana Banguningsih Pramesti di Kementerian Perhubungan, Jumat (14/5).

Baca Juga

Polana menjelaskan, untuk bisa beroperasi melayani penerbangan domestik, maskapai asing harus mengikuti ketentuan Perpres No 44 Tahun 2016 yang mengatur tentang perusahaan atau modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Indonesia.

Pengajuan izin juga harus dilakukan melewati sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS). Apabila telah mengikuti ketentuan yang berlaku, dia memastikan bahwa pemerintah tidak akan mempersulit perizinan maskapai asing yang ingin membuka rute penerbangan di Indonesia. 

Dia mencontohkan beberapa maskapai asing yang sudah dan pernah memiliki rute penerbangan domestik, seperti AirAsia Indonesia yang merupakan anak usaha dari maskapai asal Malaysia, AirAsia, dan Tigerair Mandala yang berindukkan Tigerair Group dari Singapura. Berdasarkan regulasi, dalam hal ini maskapai asing merupakan investor asing.

Ketentuan yang sudah ada saat ini, dinilai sudah cukup, sehingga menurut Polana, pemerintah belum berencana untuk mengubah regulasi yang sudah ada."Tidak akan susah. AirAsia pernah, Tigerair Mandala juga pernah. Tapi bukan asing, sesuai dengan regulasi, maskapai asing investasi (di maskapai dalam negeri)," jelas Polana. Idealisa Masyrafina

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement