Kamis 13 Jun 2019 15:07 WIB

Duta Besar China Ingatkan Inggris tidak Blokir Huawei

pemblokiran dapat merusak hubungan perdagangan dan investasi antara China dan Inggris

Rep: Lintar Satria/Idealisa Masyrafina/ Red: Israr Itah
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duta besar China untuk Inggris Liu Xiaoming memperingatkan pemerintah Inggris untuk tidak memblokir Huawei dalam pengembangan jaringan 5G. Ia mengatakan, pemblokiran dapat merusak hubungan perdagangan dan investasi antara China dan Inggris. 

"Investasi China sedang booming di negara ini. Bahkan tahun lalu meningkat 14 persen, tetapi jika Anda menutup pintu untuk Huawei, itu mengirimkan pesan yang sangat buruk dan negatif ke bisnis China lainnya," kata Liu kepada BBC, Kamis (13/6). 

Baca Juga

Ia menambahkan memblokir Huawei tidak hanya berdampak buruk pada perdagangan, melainkan juga investasi China. Dewan Keamanan Nasional Inggris yang diketuai Perdana Menteri Theresa May sebelumnya menggelar rapat membahas Huawei pada April lalu.  Mereka memutuskan untuk memblokir Huawei dari semua komponen inti jaringan 5G, tapi memberikan akses terbatas pada komponen non-inti. 

Keputusan akhir yang diputuskan kabinet menteri senior Inggris akan diumumkan beberapa pekan kedepan. Tapi salah sumber mengatakan pengunduran diri May membuat proses tersebut belum dilanjutkan. May akan turun dari jabatannya pada akhir bulan Juli. 

Operator seluler Inggris mendesak pemerintah untuk memperjelas masalah ini. Operator seluler Inggris menulis draf surat kepada Sekretaris Kabinet Inggris Mark Sedwill, mendesak pemerintah untuk memperjelas posisinya. Mereka tidak dapat berinvestasi dalam infrastruktur sementara ketidakpastian atas penggunaan teknologi China masih ada.

AS sudah memboikot perusahaan, karena kekhawatiran atas keamanan. AS menempatkan perusahaan pada Daftar Entitas, yang merupakan daftar pihak asing yang dinilai oleh Departemen Perdagangan AS untuk menimbulkan potensi keamanan nasional atau ancaman kebijakan luar negeri.

Liu membela Huawei ketika berbicara dengan BBC, memujinya sebagai perusahaan yang baik. Dia mengatakan perusahaan itu memberikan kontribusi luar biasa bagi perekonomian Inggris, dengan mempekerjakan 7.000 orang.

"Jika Inggris berkolaborasi dengan Huawei akan ada masa depan yang menjanjikan di kedua belah pihak," kata Liu.

Tetapi dia percaya bahwa tidak memberi perusahaan teknologi peran yang diharapkannya akan mengirim sinyal buruk, tidak hanya pada perdagangan tetapi juga pada investasi.

Pada Rabu, Huawei dilaporkan membatalkan peluncuran produk untuk pertama kalinya sejak AS menempatkannya dalam daftar hitam perdagangan. Huawei bermaksud untuk meluncurkan laptop baru pada awal pekan ini, tetapi kepala perangkat konsumennya Richard Yu mengatakan bahwa Huawei tidak dapat memasok PC. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement