REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan persiapan dalam rangka menyambut pasar bebas 2020. Persiapan dimaksud, mulai dari mempersiapkan sertifikasi tenaga ahli hingga menyiapkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Surabaya untuk siap menghadapi pasar bebas tersebut.
Risma menegaskan agar BUMD Surabaya siap menghadapi pasar bebas 2020. Menurut Risma, persiapan menghadapi pasar bebas harus dilakukan di berbagai aspek dan berbagai macam. Persiapan itu, kata dia, tidak hanya dalam bidang sumber daya manusia atau SDM-nya, tapi juga yang lainnya.
“Persiapannya macam-macam, semuanya. Perusahaan tidak hanya ngomong masalah SDM saja, tapi semuanya, termasuk efektif dan efisiennya,” kata Risma di Surabaya, Selasa (11/6).
Risma meminta secara khusus kepada PD Pasar Surya untuk memperhatikan kebersihan dan bangunan-bangunan pasar yang ada di berbagai titik di Kota Surabaya. Menurut dia, hal itu penting supaya masyarakat tidak hanya belanja di swalayan.
“Jangan sampai nantinya mereka lebih memilih belanja di swalayan, bukan di pasar karena beberapa pertimbangan. Apalagi, perputaran uang di pasar itu sangat besar,” ujarnya.
Di samping itu, Presiden United Cities and Local Government Asia Pacific (UCLG Aspac) ini juga meminta untuk tidak mempersiapkan diri dari sisi perdagangan barang saja. Lebih dari itu, ia meminta untuk mempersiapkan tenaga kerjanya supaya tersertifikasi, karena hal itu sangat penting ke depannya.
Risma juga meminta kepada seluruh jajaran BUMD untuk mematangkan evaluasi sistem kerja, yang sudah dilakukan selama ini. Harapannya, ketika sistem kerja sudah bagus dan pasar bebas datang, maka BUMD Kota Surabaya sudah kuat dan siap mengambil semua peluang yang ada.
“Saya harap ke depan semua komponen sudah kuat, sehingga tidak ada peluang bagi orang asing untuk mengendalikan kita,” kata Risma.