Senin 10 Jun 2019 15:08 WIB

Cabai dan Bawang Sumbang Inflasi di Bandar Lampung

Cabai meah dan bawang putih memberi andil inflasi terbesar Mei 2019 di Bandar Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
Cabai (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Cabai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Inflasi Kota Bandar Lampung sebesar 0,81 persen pada Mei 2019. Harga cabai merah dan bawang putih memberikan andil penyumbang laju inflasi di kota berjuluk Tapis Berseri tersebut. Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat 33 dari 82 kota yang diamati perkembangan harga.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum menyebutkan, ada 10 komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar selama Mei 2019, di antaranya, cabai merah 0,24 persen dan bawang putih 0,19 persen.

Baca Juga

Kemudian, angkutan antarkota 0,14 persen. Sedangkan kangkung, mobil, bayam, daging ayam ras masing-masing sebesar 0,04. Selanjutnya, gula pasir, cumi-cumi, dan telur ayam ras masing-masing 0,03 persen,

Ia menambahkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yakni kelompok bahan makanan sebesar 2,17 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,46 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,33 persen, kelompok kesehatan 0,29 persen, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,13 persen, dan kelompok sandang 0,04 persen.

“Sebaliknya, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga mengalami deflasi yakni 0,33 persen,” kata Yeane Irmaningrum pada konferensi pers di Kantor BPS Lampung, Senin (10/6).

Terjadinya inflasi pada kelompok bahan makanan disebabkan naiknya harga beberapa komoditi pada subkelompok bumbu-bumbuan 11,84 persen, subkelompok bahan makanan lainnya 5,18 persen, subkelompok ikan segar 1,96 persen, buah-buhan 1,92 persen, telur, susu, dan hasil-hasilnya 1,0 persen. Daging dan hasil-hasilnya 0,70 persen, ikan diawetkan 0,39 persen, lemak dan minyak 0,36 persen, kacang-kacangan 0,05 persen, sayur mayur 0,02 persen. Kelompok padi-padian dan umbi umbian mengalami deflasi 0,13 persen.

Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada Mei 2019 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 139,78 pada April 2019 menjadi 140,24 persen pada Mei 2019. “Hanya subkelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami perubahan indeks,” kata Yeane.

Perbandingan inflasi tahunan tahun kalender Januari – Mei 2019 terjadi inflasi sebesar 1,76 persen. Inflasi tersebut meningkat dibandingkan pada periode Januari – Mei 2018 sebesar 1,53 persen. Secara year on year, inflasi 2019 sebesar 3,16 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 sebesar 2,62 persen.

Kota Bandar Lampung pada Mei 2019 menempati peringkat 33 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Hanya satu kota yang mengalami deflasi dari 82 kota. Inflasi tertinggi di Tual 2,91 persen, dan terendah di Kediri 0,05 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Merauke 0,49 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement