Senin 27 May 2019 10:07 WIB

Kembangkan Bisnis Hunian MBR, BTN Gandeng BP Tapera

BP Tapera telah memiliki dana senilai Rp 10,4 triliun

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan bersubsidi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan bersubsidi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi peserta tabungan perumahan rakyat diperkirakan mencapai sekitar 139 juta orang pada 2024 mendatang. Karena itu dibutuhkan kesiapan pengelolaan dana dan sumber daya manusia yang memadai agar penyaluran dana bisa berjalan maksimal.

Untuk mewujudkan hal itu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menjalin kerjasama dengan  Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

Diharapkan sinergi ini dapat meningkatkan akselerasi kepemilikan hunian terjangkau bagi masyarakat Indonesia khususnya yang berpenghasilan rendah (MBR).  "Ini merupakan sinergi yang sangat tepat sejalan dengan upaya kami  mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono. 

Keduanya adalah agen pemerintah yang disiapkan untuk mendukung program pemerintah terkait perumahan bagi MBR. Untuk mencapai visi tersebut,  bank spesialis pembiayaan perumahan sejak tahun 1974 ini telah menggelar berbagai langkah strategis untuk mengembangkan kapasitas bisnisnya.

Termasuk merampungkan aksi akuisisi perusahaan Manajer Investasi dan meracik skema pembiayaan perumahan  yang baru guna menjangkau semakin banyak masyarakat memiliki rumah.

Ini bukan program BTN tetapi program pemerintah yang perlu didukung bersama stakeholder terkait bidang perumahan. "Kami akan terus berinovasi agar semakin banyak masyarakat, khususnya MBR dapat memiliki hunian yang layak dan terjangkau,” ujar Maryono dalam buka puasa bersama Media di Jakarta, Minggu, (26/5).

Deputi Komisioner BP Tapera Bidang Pemanfaatan Ariev Baginda Siregar mengatakan kehadiran BP Tapera ditujukan agar kebutuhan kalangan MBR akan perumahan dapat dipenuhi. BP Tapera juga berfungsi menyediakan dana murah jangka panjang yang akan disalurkan untuk pembiayaan perumahan yang berkesinambungan.

 “Peserta Tapera yang tergolong sebagai MBR dapat memeroleh manfaat untuk pembelian rumah, perbaikan rumah, atau membangun rumah melalui KPR dengan bunga rendah yang disalurkan oleh institusi keuangan yang bekerja sama dengan kami,” kata Ariev.

Saat ini, BP Tapera tengah merancang pondasi mulai dari SDM, keuangan, logistik, hingga rencana strategis dalam 5 tahun pertama. Nantinya targetkan peserta Tapera yakni para pekerja swasta, pekerja mandiri, pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Aparatur Sipil Negara (ASN)/Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Per April 2019, BP Tapera telah memiliki dana senilai Rp 10,4 triliun. Dana tersebut berasal dari Taperum-PNS yang nantinya akan diperuntukkan bagi pemupukan, pemanfaatan, dan dana cadangan bagi peserta yang pensiun. Ke depannya dana tersebut akan terus meningkat. "Kami memproyeksikan potensi peserta Tapera akan mencapai 139 juta orang pada 2024,” kata Ariev.

Hingga kini BTN mencatatkan pertumbuhan pesat di segmen KPR Subsidi. Dalam lima tahun terakhir, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan KPR Subsidi sebesar 29,85 persen mulai Desember 2014 hingga Desember 2018.

Per Maret 2019, emiten bersandi saham BTN ini juga masih menempati posisi teratas di pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 92,96 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement