Selasa 21 May 2019 16:48 WIB

Harga dan Stok Pangan di Sumbar Terkendali

Pasokan bahan pokok di Sumbar tersedia sampai lebaran.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat memantau pasar murah di halaman Kantor Gubernur, Selasa (21/5)
Foto: Republika/Febrian Fachri
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat memantau pasar murah di halaman Kantor Gubernur, Selasa (21/5)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengatakan harga bahan pokok pangan di daerahnya aman terkendali. Begitu juga menurut Irwan jumlah pasokan bahan pangan terutama sembilan bahan pokok (Sembako) di Sumbar tersedia sampai lebaran.

"Kami pantau dari hari ke hari, stok bahan pangan terjaga di Sumbar. Harga-harga juga normal, termasuk bawang putih yang pasokannya kemarin kita tambah di awal Ramadhan," kata Irwan di Kantor Gubernur Sumbar di Kota Padang, Selasa (21/5).

Baca Juga

Hari ini Irwan meresmikan pasar murah di Halaman Kantor Gubernur Sumbar. Pasar ini diisi oleh 70 pedagang yang menjual aneka bahan pokok, cemilan kue-kue kering, pakaian hari raya dan beberapa kebutuhan lainnya.

Pasar murah ini kata Irwan diperuntukkan bagi masyarakat ekonomi lemah di Kota Padang. Tapi tidak menutup ruang bagi ASN yang juga ingin berbelanja di sana.

Irwan menyebut pemprov dan beberapa instansi lainnya termasuk BUMN, BUMD membuat pasar murah guna menekan inflasi. Biasnya setiap momen Ramadhan dan lebaran kata dia sering terjadi kenaikan harga. Bila pasar murah banyak, otomatis kata Irwan harga di pasar tidak akan naik karena barang di pasar tidak cepat habis.

Selain itu keberadaan pasar murah menurut gubernur juga untuk membantu masyarakat miskin dan juga pedadang. Para pedagang yang membuka lapak di pasar murah di kantor gubenur ini tidak dipungut iuran sepeser pun. Para pedagang juga sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah agar menjual produk-produk berkualitas tapi harganya di bawah harga pasar.

"Masyarakat miskin terbantu, pedagang untung, inflasi juga terjaga," ujar Irwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement