Selasa 21 May 2019 07:59 WIB

Indonesia dan Suriname Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Indonesia tertarik berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Suriname.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolanda
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, PARAMARIBO -- Indonesia dan Suriname sepakat untuk memperkuat kerja sama ekonomi. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Suriname Yldiz Deborah Pollack-Beighle.

“Dengan bekal dan hubungan sejarah dan budaya yang khusus ini, menjadi sangat alami bagi Indonesia dan Suriname untuk memperkokoh hubungan bilateral di berbagai bidang, khususnya ekonomi dan pembangunan,” ujar Retno, dalam siaran pers, Selasa (21/5).

Baca Juga

Beberapa area kerja sama ekonomi yang didorong untuk diperkuat antara lain pembangunan infrastruktur, pertambangan, energi, pengembangan perbankan syariah. Di bidang peternakan, kerja sama dikhususkan pada inseminasi buatan. 

“Indonesia sampaikan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan infrastruktur di Suriname, termasuk proyek-proyek yang mendapat pembiayaan dari Islamic Development Bank,” kata Retno.

Dalam upaya memanfaatkan berbagai peluang yang ada, delegasi bisnis Indonesia juga telah lakukan kunjungan ke Suriname pada Maret 2019. Beberapa area kerja sama yang mendapat perhatian delegasi bisnis Indonesia antara lain di bidang pertambangan emas, pembangunan perkotaan, pembangunan solar panel untuk perumahan.

Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk membantu Suriname dalam mengembangkan perbankan syariah. Bank Indonesia  telah mengirimkan tim ke Suriname guna memberikan pelatihan regulasi dan pengawasan perbankan syariah. 

“Kerja sama di bidang perbankan syariah merupakan salah satu potensi kerja sama. Dalam konteks ini, Bank Mandiri Syariah telah mendukung upaya peningkatan kapasitas di bidang risk management dan accounting syariah,” ujar Retno.

 Di bidang peternakan, Indonesia juga telah menyampaikan komitmen untuk melakukan kerja sama inseminasi buatan ternak dalam rangka kerja sama South-South Triagular Cooperation, melalui Reverse Linkage dari Islamic Development Bank. Draft Technical Agreement menurut rencana akan ditandatangani pada paruh pertama 2019. 

Selain di bidang ekonomi, salah satu area yang juga menjadi perhatian kerja sama Indonesia-Suriname adalah bidang pengembangan Pusat Pelatihan Diplomatik Suriname. MoU kerja sama pelatihan dan pendidikan diplomatik telah ditandatangani Desember 2018. 

Pada Maret 2019, Indonesia telah mengirimkan tim untuk memberikan pengalaman Indonesia dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan diplomatik.

Selama kunjungan, Retno telah menandatangani perjanjian bebas visa kunjungan singkat bagi pemegang paspor biasa. Perjanjian ini merupakan satu-satunya yang mencakup para pemegang paspor diplomatik, dinas, dan paspor biasa dalam satu perjanjian. Diharapkan perjanjian bebas visa kunjungan tersebut menjadi dasar untuk semakin memperkuat people-to-people contact antara kedua negara.

Kunjungan Retno ke Suriname, merupakan kunjungan kerja penuh pertama Menlu RI ke Suriname dalam 26 tahun terakhir. Dalam kunjungan tersebut Retno juga berkesempatan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Suriname Desire Delano Bouterse. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement