Senin 20 May 2019 10:27 WIB

Kementan: Inflasi Pangan Turun Sejak 2015

Inflasi pangan diklaim menurun drastis di tahun 2017.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nidia Zuraya
Inflasi
Foto: Republika
Inflasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian (Kementan)  Ketut Kariyasa mengatakan, sejak tahun 2015-2018 bahan makanan atau pangan menyumbang inflasi terendah. Menurut dia, Inflasi pangan mulai mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi 4,93 persen dibanding tahun sebelumnya di angka 10,57.

"Kemudian tahun 2016 inflasi pangan yakni 5,69 persen. Namun masih di atas inflasi umum," kata Kariyasa dalam keterangan pers yang diterima Republika, Senin (20/5).

Baca Juga

Dia menyebut, inflasi pangan diklaim menurun drastis di tahun 2017. Bahkan, kata dia, menjadi rekor sejarah sebab merupakan inflasi pangan terendah selama Indonesia merdeka. Tercatat, inflasi pangan tahun 2017 pangan turun hingga tingkat 1,26 persen.

Menurut dia, keberhasilan Kementan menekan laju inflasi pangan terus berlanjut pada 2018 hingga awal tahun 2019. Selain itu, tahun 2017, inflasi pangan merupakan paling rendah dibandingkan sektor lainnya serta berada dibawah inflasi umum yaitu 3,61persen.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, rendahnya angka inflasi pangan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan berbagai program dan kinerja Kementan. Misalnya, kata dia, seperti program UPSUS meliputi peningkatan produksi jagung, padi, hortikultura, program sapi indukan wajib bunting (SIWAB) pada peternakan.

"Ini menyebabkan ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri meningkat. Berdampak terhadap stabilitas harga di tingkat konsumen sehingga mampu menekan inflasi bahan pangan," kata dia.

Dia menambahkan, Kementan juga membenahi rantai pasok serta distribusi pangan. Hal itu membuat harga di tingkat petani tetap layak dan konsumen tetap mampu membeli pangan dengan harga terjangkau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement