REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- PT Lintas Marga Sedaya selaku operator Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) memiliki sejumlah strategi dan rencana taktis untuk mengatasi kemacetan pada musim mudik Lebaran 2019.
General Manager Operational PT Lintas Marga Sedaya, Suyitno, menyatakan pihaknya telah memiliki rencana taktis untuk mengantisipasi kemacetan. Ia memprediksi kepadatan kendaraan di jalan Tol Cipali akan terjadi mulai H-5 lebaran, di mana akan terjadi peningkatan kendaraan mencapai 12 persen dibandingkan dengan puncak arus mudik Lebaran tahun lalu.
Di antara rencana taktis mengatasi kemacetan itu ialah dengan menambah 14 gardu di Gerbang Tol Palimanan Utama, sehingga total gerbang tol yang dioperasikan mencapai 26 gardu.
Selain itu akan diturunkan tenaga petugas tol sebanyak 78 orang untuk membantu pelayanan transaksi oleh pengguna dan 18 orang untuk membantu mengatur arus lalu lintas.
Strategi lainnya ialah bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam melakukan rekayasa lalu lintas seperti contraflow atau one way.
"Kami sebagai pengelola Tol Cipali juga mengimbau agar para pemudik tidak terlalu lama beristirahat di rest area. Karena hal itu juga merupakan salah satu faktor terjadi kemacetan," kata Suyitno di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (16/5).
Sesuai dengan pengalaman dari musim mudik Lebaran tahun-tahun sebelumnya, antrean kendaraan pemudik yang hendak ke rest area memicu kemacetan di jalan tol. Oleh karena itu, ia mengimbau agar nanti para pemudik tidak terlalu lama beristirahat.
"Itu sifatnya imbauan, jangan sampai pemudik tidur di rest area hingga berjam-jam. Ya maksimal satu jam beristirahat di rest area, karena masih banyak pemudik yang ingin beristirahat di area itu," kata dia.