Rabu 15 May 2019 14:21 WIB

Kerja Sama dengan AS, Kemenhub Bahas Pesawat tanpa Awak

Penerbangan tanpa awak menawarkan berbagai kemampuan dan kecanggihan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Ujicoba terbang pesawat tanpa awak atau drone dengan menggunakan teknologi perilaku lebah
Foto: VOA
Ujicoba terbang pesawat tanpa awak atau drone dengan menggunakan teknologi perilaku lebah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini pemerintah terus mempererat kerja sama dalam bidang penerbangan dengan Amerika Serikat (AS) terutama dengan adanya pertemuan dalam Indonesia Aviation Working Group. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti mengungkapkan ada banyak hal yang perlu dimaksimalkan dalam bidang penerbangan. 

Dalam pertemuan tersebut, Polana mengemukakan saat ini teknologi berkembang sangat cepat, salah satunya penggunaan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aircraft System (UAS). "Penerbangan tanpa awak menawarkan berbagai kemampuan dan  kecanggihan sehingga  industri tersebut memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan," kata Polana, Selasa (14/5). 

Dia menilai hal tersebut merupakan tantangan bagi regulator dan membutuhkan waktu khusus untuk  mengatur manajemen lalu lintas udara. Dia mengatakan tantangan umum terletak pada mengintegrasikan pesawat berawak dan tak berawak dengan aman dan efisien terutama dalam penggunaaan wilayah udara yang sama. 

Dengan adanya Indonesia Aviation Working Group, Polana berharap mampu memberikan sejumlah solusi dari tantangan yang dihadapi penerbangan saat ini. "Seperti peraturan  penerbangan terkait kedua negara dan peningkatan teknologi UAS," tutur Polana. 

Dia juga mengatakan diskusi juga dibutuhkan terkait agaimana Pemerintah AS dalam penanganan operasi nal UAS. Begitu juga dengan membahas kesiapan infrastruktur Indonesia untuk menghadapi perkembangan UAS beserta risiko dan pengawasannya. 

Polana menuturkan, saat ini pengoperasian UAS telah memberikan sejumlah manfaat diberbagai sektor. Untuk itu, dia memastikan Kemenhub perlu mendukung pengoperasian UAS yang berkelanjutan tetapi harus sesuai dengan aturan tanpa mengesampingkan keselamatan dan keamanan. 

Selain itu, Duta besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan mengatakan dalam pertemuan tersebut juga membahas infrastruktur transportasi khususnya penerbangan. "Industri penerbangan punya peranan penting dalam pembangunan Indonesia," ujar Joseph. 

Mengingat kondisi geografi Indonesia yang memiliki ribuan pulau, Joseph menilai industri penerbangan cukup diandalkan. Sama seperti sektor ekonomi lainnya, kata dia, industri penerbangan harus terus  berkembang sejalan dengan teknologi.

Joseph mengatakan salah satu teknologi tersebut yaitu New Aviation System dengan yang diketahui sat ini yakni pesawat tanpa awak. "Kami melihat teknologi UAS akan memberikan dampak signifikan pada sektor penerbangan,” ujar Joseph. 

Joseph menilai hal tersebut tidak terlepas dari kemampuan dan kelebihan UAS yang bisa mengirimkan bantuan dalam waktu cepat. Selain itu juga dapat digunakan dalam membantu perkembangan ekonomi digital dan e-commerce// serta meningkatkan realibilitas pembangunan ekonomi dan infrastruktur.

“Kami melihat teknologi UAS bisa berkembang dan punya potensi untuk mendorong industri penerbangan di Indonesia," tutur Joseph. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement