Senin 13 May 2019 19:57 WIB

Berharap Panen yang Lebih Maksimal Melalui Program Serasi

Serasi akan memudahkan petani memenuhi kebutuhan air bersih.

Red: EH Ismail
Kunjungan para aparatur negara di sebuah desa di Kalimantan Selatan
Foto: Humas Kementan
Kunjungan para aparatur negara di sebuah desa di Kalimantan Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mimpi petani di Barito Kuala, Kalsel untuk bisa panen setahun tiga kali semakin mendekati kenyataan. Hal ini terungkap dalam dialog petani dengan tim Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (serasi) di Desa Alam Roh Kalimantan Selatan. 

Acara itu dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan Shabirin, Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy, Kepala Dinas Pertanian Dan Tanaman Pangan Kalimantan Selatan Samsir Rahman, dan Asisten Teritorial Kepala Staff Angkatan Darat Mayjen TNI Bakti Agus Fajari.

Kehadiran mereka dinilai memberi spirit baru. Alasannya, pendampingan proses normalisasi tata kelola air yang menjadi pijakan awal program serasi di kabupaten Barito Kuala telah memberikan pemahaman kepada para petani. "Dengan adanya pendampingan dan pengawalan ini kami merasa tidak saja nyaman, tapi juga aman", ujar perwakilan kelompok tani setempat, Baihaki. 

Dalam kesempatan ini Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy menjelaskan program ini adalah upaya menyelamatkan lahan rawa yang kalau hujan kebanjiran dan panas kekeringan. “Kita berharap dengan program ini stok air selalu ada sehingga mencukupi kebutuhan masyarakat setempat, khususnya untuk pertanian,” ujarnya

Gubernur Shabirin menilai serasi menjadi semacam gayung bersambut di provinsi yang dipimpinnya. Dia mengaku ekonomi Kalsel saat ini dipasok dari batubara sekitar 20 persen. "Tapi tambang ini nanti akan habis. Karenanya kita menyambut serasi ini dengan penuh antusias," katanya. 

Bukan tanpa alasan dia bicara demikian. Uji coba lahan rawa seluas 240 hektare di jejangkit yang disiapkan untuk hari pangan sedunia Oktober tahun lalu telah membuktikan bagaimana lahan rawa menjadi produktif.

Data di kementerian pertanian, lahan rawa yang akan dinormalisasi kan agar petani bisa tanam dan panen setahun tiga kali tercatat 250 ribu hektar, di enam kabupaten. Saat ini fokus di tiga kabupaten, yakni Barito Kuala, Barabai, serta tanah laut. Dari luas ini, proyeksi dirjen PSP Kementan dapat segera terealisasi 150 ribu hektar hingga akhir tahun.

Fakta lapangan selama dua hari mengunjungi lokasi, Sarwo Edhy merasa lebih optimis dengan hadirnya TNI melalui para babinsanya yg akan 24 jam memberikan pendampingan.

Sementara itu direktur perluasan dan perlindungan lahan PSP Kementan Indah Megawati  yang sejak awal tahun lalu "ditanam" di Kalsel, secara progresif normalisasi untuk tata kelola air telah mendekati selesai. "Tinggal saluran -saluran cacing untuk distribusi air ke petak sawah", katanya. 

Indah berharap, Juni nanti petani sudah bisa mulai menanam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement