Selasa 07 May 2019 23:57 WIB

Begini Kesiapan Pertamina Amankan Stok LPG Selama Ramadhan

Konsumsi LPG akan naik seiring dengan meningkatnya aktivitas memasak masyarakat

Pekerja menata tumpukan gas Elpiji tiga Kg bersubsidi di agen kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/1/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Pekerja menata tumpukan gas Elpiji tiga Kg bersubsidi di agen kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki bulan Ramadhan 2019, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi. Langkah ini untuk dapat melayani kebutuhan LPG masyarakat di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Unit Manager Communication & CSR MOR III Dewi Sri Utami menjelaskan, Pertamina MOR III yang telah memasuki masa Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2019, telah menyiapkan sebanyak 30.236 pangkalan LPG siaga. Selain itu 1.165 agen LPG PSO dan 183 agen LPG NPSO siaga di wilayah Jawa Bagian Barat sejak memasuki bulan Ramadhan tahun ini.

Baca Juga

“Kami memprediksi selama bulan puasa hingga lebaran nanti, konsumsi LPG akan naik seiring dengan meningkatnya aktivitas memasak masyarakat. Untuk menjaga pelayanan kepada masyarakat di bulan suci ini, kami telah menyiapkan pangkalan siaga yang tetap beroperasi agar masyarakat mudah mendapatkan LPG,” ujarnya dalam keterangan pers kepada wartawan, Selasa (7/5).

Dewi menambahkan, selain kesiapan agen dan pangkalan siaga, Pertamina MOR III juga menyiapkan 388 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Kantong atau skid tank dengan total kapasitas 5775 MT untuk siaga di wilayah Jawa Bagian Barat.

Apabila diperlukan, Dewi menambahkan, pihaknya telah menyiagakan pula pasokan fakultatif. Pasokan fakultatif ini yakni pasokan tambahan yang sewaktu-waktu dilakukan sesuai kebutuhan.

Dia menmbahkan, masyarakat juga bisa mendapatkan LPG non subsidi seperti Bright Gas dan Elpiji 12 kg di outlet seperti minimarket modern, Bright Home Service, dan di sejumlah SPBU.

“Kami menghimbau masyarakat yang tergolong mampu menggunakan Bright Gas 5,5 Kg, Bright Gas 12 kg, dan Elpiji 12 Kg di beberapa outlet dan SPBU sehingga penggunaaan LPG 3 Kg benar-benar tepat sasaran,” jelas Dewi.

Selain itu, Dewi juga menghimbau agar masyarakat selalu cermat dalam memperhatikan keamanan dalam menggunakan produk LPG saat memasak untuk sahur dan berbuka puasa.

“Safety selalu jadi prioritas kami. Maka kami himbau ketika bangun tidur menyiapkan sahur, pastikan tidak ada bau khas LPG. Jika tercium bau gas LPG, jangan langsung menyalakan api. Buka dulu pintu atau jendela agar bau khas LPG tidak terkumpul di ruangan. Pastikan kondisi dapur memiliki ventilasi yang cukup, dan selalu periksa aksesoris LPG seperti regulator dan selang terawat dengan baik serta berstandar SNI,” jelas Dewi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement