Senin 06 May 2019 15:54 WIB

Ini Kesalahan Makan yang Sering Dilakukan Saat Berbuka

Makan kurma dan buah segar lebih dianjurkan sebagai menu berbuka

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Makanan Sehat
Foto: pixabay
Ilustrasi Makanan Sehat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalimat 'berbukalah dengan yang manis' khususnya saat Ramadhan sebenarnya banyak disalahartikan. Salah mengartikan tersebut ditambah dalih Rasulullah juga menyarankan hal serupa. Maka tak aneh jika menu berbuka kita biasanya penuh dengan makanan atau minuman yang mengandung pemanis tambahan.

Padahal, makanan dan minuman manis yang dimaksud adalah yang mengandung gula alami. Gula alami ini berguna untuk menambah energi yang terkuras selama berpuasa seperti halnya Rasulullah yang menyarankan untuk mengonsumsi kurma sebagai teman berbuka.

Kandungan glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang terdapat dalam kurma lebih cepat diserap tubuh sehingga bisa segera memulihkan energi. Selain itu, kurma juga tinggi potasium yang berfungsi menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.

Gula alami yang dimiliki kurma juga banyak terkandung dalam buah-buahan segar. Buah-buahan tersebut kebanyakan memang mengandung glukosa, fruktosa, serta kaya akan vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh.

Dikutip dari panduan yang dirilis British Nutrition Foundation, es-es manis dan hidangan sebangsanya yang sering dijajakan ketika buka puasa mengandung banyak gula tambahan. Mengonsumsi gula berlebih pada saat buka puasa akan mengakibatkan lonjakan gula darah.

Hal ini berefek buruk bagi kesehatan. Bahkan dalam jangka panjang memicu diabetes. Karena itulah kurma dan buah-buahan segar lebih dianjurkan.

Selain kurma dan buah-buahan, air mineral dan susu juga sangat disarankan sebagai teman berbuka. Air mineral dapat kembali menghidrasi tubuh yang kekurangan cairan selama berpuasa. Sedangkan susu menyediakan gula dan nutrisi alami yang baik untuk mengembalikan energi tubuh.

Disarankannya susu dan buah-buahan sebagai menu berbuka bukan berarti menutup kesempatan Anda untuk menikmati protein hewani. Anda masih dapat menikmati sup berisi daging atau ayam. Tentu dengan memperhatikan porsi keseimbangan makanan bertepung, buah, sayuran, dan kaya protein seperti dagung, ikan, telur, atau kacang-kacangan.

Kita bisa berpatokan pada Eatwell Guide. Misalnya, Anda dapat menikmati berbagai kari termasuk ikan, daging, sayuran dan kacang-kacangan yang disajikan dengan nasi, chapatti dan yogurt. Ini akan mencakup semua kelompok makanan utama dalam Eatwell Guide.

Setelah berpuasa lama, wajar jika ingin mengobati diri dengan makanan enak. Tetapi cobalah untuk menjaga jumlah makanan berlemak dan makanan atau minuman manis dalam jumlah kecil. Ingatlah bahwa saat Ramadhan Anda hanya memiliki waktu yang relatif singkat setiap harinya untuk makan dan minum.

Karena itu cermatilah segala asupan anda agar tubuh tidak terlalu terbebani dengan banyaknya makanan yang anda konsumsi saat berbuka atau sahur. Jika bisa, berikan kesempatan pada tubuh untuk mencerna makanan yang baru saja anda konsumsi dengan melakukan latihan kecil seperti jalan santai atau lari ringan.

Latihan ini bisa dilakukan sebelum Anda melaksanakan tarawih. Jika biasanya Anda berkendara menuju masjid untuk tarawih, maka cobalah untuk ke masjid dengan berjalan santai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement