REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah masih menyusun rencana untuk memaksimalkan pengoperasian kereta api (KA) Bandara Adi Soemarmo. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tiket kereta bandara tersebut rencananya akan terintegrasi.
"Kita ingin itu terintegrasi dan single tiket (untuk KA Bandara Adi Soemarmo) Angkasa Pura I maunya bundling dengan service charge dikenakan," kata Budi saat meninjau KA Bandara Adi Soemarmo, Sabtu (4/5).
Budi menjelaskan, jika harga tiket KA bandara sudah dijadikan satu dengan service charge penumpang pesawat maka KA bandara dapat digratiskan. Dia mengharapkan rencana integrasi tiket tersebut dapat membuat penumpang di bandara lebih nyaman.
Dia mengatakan KA Bandara Adi Soemarmo harus didukung dengan efektivitasnya. "KA bandara harus maksimal karena kita ingin menjaring senanyak mungkin penumpang dan membuat kegiatan ini produktif," tutur Budi.
Untuk itu, Budi menegaskan Kemenhub sudah meminta Ditjen Perkeretaapian untuk mengkaji lebih lanjut apakah rencana integrasi tiket KA Bandara Adi Soemarmo memungkinkan untuk dilakukan. Begitupun juga tiket integrasi tersebut dapat dikaji lagi dengan penempatan rutenya.
"Intinya KA bandara di Adi Soemarmo ini, kita ingin mendapatkan penumpang lebih banyak. Penumpang dari Yogyakarta juga nanti bisa ke sini," tutur Budi.
Kereta api (KA) Bandara Adi Soemarmo ditargetkan pada pertengahan tahun ini dapat beroperasi. "Untuk jalur kereta api Bandara Adi Soemarmo ini ditargetkan selesai akhir Juni 2019 dan bisa beroperasi di bulan Juli 2019," kata Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri saat meninjau proyek KA Bandara Adi Soemarmo, Solo, Sabtu (4/5).
Zulfikri mengatakan saat ini untuk persoalan lahan tinggal sedikit lagi dapat diselesaikan. Hanya saja, dia menegaskan persoalan tersebut tidak akan menganggu target operasional KA Bandara Adi Soemarmo pada Juli 2019.