REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, berupaya maksimal agar mudik Lebaran tahun ini lebih baik dari tahun – tahun sebelumnya, baik dari sisi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan. Basuki menyatakan, pada arus mudik tahun 2019 ini, diperkirakan mayoritas pemudik masih akan menggunakan jalur darat sebagai pilihan.
Di Pulau Jawa, ruas jalan nasional yang siap digunakan sepanjang 4.407 km yang terbagi dalam Lintas Utara Jawa 1.341 km dengan kondisi 97 persen mantap, Lintas Tengah Jawa 1.197 km kondisi 93 persen mantap, Lintas Selatan Jawa 888 km kondisi 98 persen mantap dan Pantai Selatan Jawa 981 km dari 1.405 km kondisi 83 persen mantap.
“PUPR dalam beberapa tahun telah meningkatkan kualitas jalan pantai Selatan Jawa untuk mendukung destinasi wisata pantai selatan. Jalur ini bisa jadi pilihan pemudik dengan kondisi jalan yang baik dan banyak pemandangan indah,” kata Basuki dalam keterangannya diterima Republika.co.id, Ahad (5/5).
Adapun pada tahun ini Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 965 km siap digunakan, ditambah ruas tol fungsional yaitu Tol Pandaan – Malang seksi 1 – 3 (31 Km) yang menjadi sirip Jalan Tol Trans Jawa.
Untuk kelancaran dan kenyamanan arus mudik, seluruh pekerjaan perbaikan dan pembangunan jalan baik tol maupun non tol akan dihentikan pada H-10 Lebaran hingga H+10 Lebaran. Termasuk, pada proyek pembangunan Jalan Tol Layang Cikampek II juga akan dihentikan dan jumlah lajurnya akan difungsikan seperti semula yakni empat lajur untuk masing-masing arah.
“Pada lokasi pekerjaan Jalan Tol Layang Cikampek II akan dikembalikan 4 lajur dan dibersihkan. Untuk antisipasi kemacetan, kami juga tengah mengkaji dampak dari pemindahan Gerbang Tol Cikarang Utama ke GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama yang bertujuan memecah arus kendaraan yang ke menuju Tol Cikampek-Palimanan dan yang ke Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi,” katanya.
Khusus tempat peristirahatan dan pelayanan di Jalan Tol Trans Jawa, terdapat sebanyak 71 unit rest area (55 rest area operasi dan 16 rest area konstruksi) yang ada di setiap jarak 20 km.