REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano meresmikan pencanangan pembangunan Kantor OJK Papua-Papua Barat di Jayapura, Papua, Senin (29/4). Ini merupakan kantor daerah pertama yang dibangun sendiri oleh OJK.
"Kita bangun dari ujung timur dulu sebagai komitmen kita untuk mengembangkan Papua yang memiliki potensi sangat besar," kata Wimboh dalam sambutannya di lokasi pembangunan kantor.
Ia berharap kehadiran gedung OJK Papua-Papua Barat akan menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi masyarakat Papua. Pertumbuhan kredit dapat digenjot pada empat sektor potensial seperti pariwisata, pertanian, usaha mikro kecil menengah dan ultra mikro.
Wimboh mengatakan kredit di Papua masih sekitar Rp 60 triliun dan diproyesikan dapat meningkat berkali lipat. Walikota Benhur juga menyatakan komitmennya untuk melancarkan aktivitas OJK di Papua agar sektor jasa keuangan bisa berkembang lebih besar.
"Semoga ini bisa jadi langkah awal untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan agar pertumbuhannya optomal demi pengentasan kemiskinan juga kesenjangan," kata dia.
Benhur berharap OJK dapat memberikan pelatihan dan edukasi mengenai manfaat, resiko dan pelayanan di sektor jasa keuangan. Selain itu tetap menitikberatkan pada perlindungan konsumen.
Benhur menyatakan dukungannya pada teknologi finansial karena memberikan kemudahan akses keuangan bagi masyarakat. Namun juga melakukan sosialisasi dan pengawasan agar masyarakat tidak terjebak karena kemudahan tersebut.
Menurut data BPS Papua, pada tahun 2018, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi Papua atas dasar harga berlaku mencapai Rp 210,66 triliun. Perekonomiannya tumbuh 7,33 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh 10,52 persen. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang tumbuh sebesar 39,59 persen.