REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Garuda Indonesia saat ini masih melakukan proses negosiasi dengan Boeing untuk menukar pesawat tipe B 737 MAX 8 yang sudah dibatalkan pemesanannya. Direktur Keuangan Garuda Indonesia Fuad Rizal mengatakan saat ini belum diketahui tipe pesawat yang mana yang akan menggantikan Boeing 737 MAX 8.
“Pembahasan sudah dilakukan, jadi masing-masing pihak Boeing itu mencoba eksplor untuk kebutuhan pesawatnya kita (Garuda Indonesia) itu ke depannya seperti apa,” kata Fuad di Kantor Garuda Indonesia, Cengkareng, Kamis (25/4).
Fuad menegaskan proses pembahasan terkait pembatalan Boing 737 MAX 8 masih berlanjut. Hingga pekan lalu, Fuad mengatakan Garuda juga melakukan pertemuan kembali dengan Boeing untuk membahas hal tersebut.
Pada awalnya, lanjut Fuad, Garuda memang memesan 50 pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 dan baru satu unit yang diterima. Saat ini, satu unit pesawat tipe tersebut masih tidak dioperasikan karena Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih melarang penggunaan Boeing 737 MAX 8.
Untuk itu, saat ini Garuda masih memiliki 49 pesanan pesawat lagi yang belum dikirim namun sudah dibatalkan dengan mempertimbangkan keinginan masyarakat. “Sisa 49 itu sudah kita minta untuk dibatalkan. Sebenernya tujuannya 50 pesawat itu pada awalnya untuk peremajaan pesawat kita karena memang pada waktu pesawat dipesan jadwal pengirimannya pas dengan pesawat-pesawat yang harus dikembalikan karena masa sewanya sudah habis,” jelas Fuad.
Hanya saja, setelah Garuda mengajukan pembatalan pemesanan 49 pesawat tipe Boeing 737 MAX 8 untuk diganti dengan tipe lainnya, Fuad tidak bisa mengungkapkan bagaimana kontraknya. Sebab, kata Fuad, hal tersebut merupakan perjanjian bisnis antara Garuda dengan Boeing.
Meskipun begitu, Fuad menegaskan management Garuda tetap memperhatikan masukan dari masyarakat. “Ini sudah kita sampaikan, kita tidak bisa lagi menerima pemesanan 49 pesawat yang Boeing 737 MAX 8 tadi,” ungkap Fuad.