REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja lini bisnis syariah perbankan nasional mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Pada kuartal I 2019, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Tabungan Negara Syariah atau BTN Syariah memperoleh laba bersih sebesar Rp 30,29 miliar dan perolehan aset tumbuh 19,41 persen menjadi Rp 27,84 triliun.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan kinerja UUS mengalami kesetraan dari segi aset dan penyaluran pembiayaan, sekaligus Dana Pihak Ketiga (DPK). “Kinerja UUS kita, di mana syariah aset kita masih ada kesetaraan,” ujarnya saat ‘Paparan Kinerja BTN Triwulan I 2019’ di Menara BTN, Selasa (23/4).
Tercatat per kuartal I 2019, BTN menyalurkan pembiayaan dan penghimpunan DPK naik maisng-maisng 19,33 persen (YoY) menjadi Rp 22,43 triliun dan 15,72 persen (YoY) menjadi Rp21,66 triliun.
“Pada tahun ini strategi syariah kita utamakan dalam pertumbuhan kredit dalam pembiayaan perumahaan, sehingga pembiayaan yang non perumahan kita kurangi,” ucapnya.
Sementara Direktur BTN Budi Satria menambahkan BTN Syariah fokus memasarkan pembiayaan properti BTN iB Kredit Pemilikan Rumah (KPR Hits) ke sejumlah kota di Indonesia.
“Properti relestate bisnis yang berkaitan dengan KPR syariah, yang komersil lainnya memang kita kurangi. Sekarang rasio tahun lalu sekitar 80 untuk KPR dan nonKPR 20. Tahun ini kita fokus ke KPRnya dengan target 90 persen,” ungkapnya.