Senin 22 Apr 2019 10:54 WIB

ABM Investama Kantongi Laba 65,49 Juta Dolar AS

ABM Investama fokus memperkuat bisnis pertambangan pada tahun lalu.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Kapal tunda menarik tongkang batubara di Sungai Musi, Palembang, Ahad (2/9).
Foto: Republika/ Wihdan
Kapal tunda menarik tongkang batubara di Sungai Musi, Palembang, Ahad (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ABM Investama Tbk (ABM), perusahaan energi terintegrasi nasional menjalankan strategi end-to-end services yang berfokus pada value chain batubara. Hal tersebut membuat catatan positif pada laba perusahaan pada 2018 kemarin.

Direktur Utama ABM Andi Djajanegara mengatakan pada 2018 kemarin perusahaan mengantongi laba bersih sebesar 65,49 juta dolar AS. Laba ini tumbuh 5,57 juta dolar AS jika dibandingkan perolehan laba 2017.

Capaian ini merupakan hasil dari perusahaan menjalankan coal value chain synergy yang dimulai sejak 2018. Secara bisnis, ABM dapat memenuhi kebutuhan industri batubara dari pit hingga transshipment melalui entitas anak usahanya.

"Pencapaian ini merupakan buah dari sinergi dan konsistensi dari seluruh entitas di bawah Grup ABM dalam menjalankan strategi coal value chain yang telah kami mulai tahun lalu," ujar Andi melalui siaran persnya, Senin (22/4).

Pada tahun ini, perusahaan bisa mengantongi laba yang lebih baik lagi sebagai salah satu langkah efisiensi dan integrasi. "Ke depan, kami optimistis kinerja ini akan dapat diperkuat melalui berbagai inisiatif dari seluruh anak usaha,” ujar Andi. 

Direktur Keuangan ABM Adrian Erlangga menjelaskan, keberhasilan ABM dalam meningkatkan kinerja keuangan didorong oleh faktor fundamental perusahaan yang sangat kuat. Dengan strategi operasional dari hulu ke hilir yang ditangani oleh seluruh anak usaha membuat ABM sukses menaikkan kinerja secara positif. 

“Pada tahun lalu, kami fokus memperkuat bisnis pertambangan dan penjualan batubara dengan mengoptimalkan sinergi antar anak usaha. Upaya ini mencatatkan hasil yang positif bagi perusahaan. Kami yakin dengan masih menerapkan metode yang sama dapat meningkatkan kinerja perusahaan,” ujar Adrian. 

Dalam laporan keuangan 2018, ABM berhasil mencatat perolehan pendapatan sebesar 773,05 juta dolar AS pada 2018, naik 11,9 persen dibandingkan perolehan 2017 yaitu 690,73 juta dolar AS. Sementara, total aset dari pada tahun lalu sebesar 851,9 juta dolar AS dibandingkan pada 2017 sebesar 1,04 miliar dolar AS. 

Pada awal tahun ini, ABM membuat aksi korporasi dengan melakukan penandatanganan kontrak baru untuk jasa pertambangan dengan PT Muara Alam Sejahtera (MAS) senilai 114 juta dolar AS. Kontrak baru itu ditandatangani pada 25 Februari 2019 melalui anak usaha ABM yang juga kontraktor tambang, PT Cipta Kridatama. 

Dalam waktu dekat, ABM juga akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS). Selain agenda rapat mengenai perubahan susunan pengurus perusahaan, agenda menarik lainnya yang akan dibahas adalah mengenai rencana perusahaan dalam menggunakan hasil usaha berdasarkan tahun buku 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement